Suara.com - Kasus Kekerasan Seksual di Sekolah Terjadi Paling Sering di Sekolah Dasar
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat dalam dua tahun terakhir angka kekerasan seksual terhadap anak di sekolah menunjukan gejala yang mengkhawatirkan.
Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan kekerasan seksual di sekolah yang dilaporkan ke kepolisan mencapai 15 kasus.
Dari 15 kasus tersebut, 10 kasus terjadi dijenjang Sekolah Dasar, 4 kasus di jenjang Sekolah Menengah Pertama, dan hanya 1 kasus di jenjang Sekolah Menengah Atas.
"Yang lebih memprihatinkan adalah kasus tertinggi justru terjadi di jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan pelaku guru dan kepala sekolah. Pelaku terbanyak adalah guru olahraga," ucap Retno dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/7/2019).
Artinya kata Retno, rata-rata per bulan ada dua kasus kekerasan seksual di sekolah yang menyebar di berbagai daerah di antaranya kabupaten Boyolali, Muara Enim, Lamongan, Majene, Bulukumba, Langkat, Limapuluhkota, Kota Surabaya, Malang, Serang, Batam, Pontianak, Majene, dan Jakarta Utara.
Tak hanya itu, Retno menyebut berdasarkan berbagai kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan sepanjang Januari sampai Juli 2019 yang tercatat KPAI, tergambar bahwa sekolah cenderung menjadi tempat yang tidak aman dan nyaman bagi anak didik.
Pasalnya korban tidak hanya anak perempuan, anak laki-laki pun rentan mengalami kekerasan seksual di sekolah.
Kemudian, kekerasan seksual terjadi di sekolah di tempat-tempat yang tidak terduga, seperti ruang kelas, UKS (Unit Kesehatan Sekolah), perpustakaan, laboratorium komputer, mushola dan kebun atau halaman sekolah bagian belakang.
Baca Juga: Cegah Anak Lakukan Kekerasan, Ini Pesan Psikolog untuk Orangtua
Modus Pelaku Kekerasan Seksual Di Sekolah
KPAI kata Retno menuturkan berbagai kasus kekerasan seksual di sekolah yang terjadi selama 7 bulan terakhir, menunjukkan 12 modus pelaku yang beragam dan patut diwaspadai.
Modus pelaku untuk memperdayakan anak korban sehingga menuruti aksi bejat pelaku, pertama dengan mengajak anak korban menonton film berkonten pornografi di kelas saat jam istirahat dengan modus mengajak menonton bareng alias nobar tayangan pornografi berupa film dan lagu yang penuh dengan adegan tidak senonoh.
"Modus kedua yakni memberikan uang Rp 2.000 kepada anak korban," tutur Retno.
Modus Ketiga menjanjikan nilai bagus dan uang Rp 5.000, keempat membelikan korban handphone, pakaian dan kerap memberi uang jajan, kelima mengancam korban memberikan nilai jelek jika menolak atau melaporkan perbuatan pelaku kepada siapapun.
Keenam memacari anak korban kemudian di bujuk rayu, ketujuh memanfaatkan celah saat para siswi berganti pakaian menjelang pelajaran olahraga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern