Suara.com - Dear Ayah dan Bunda, Yuk Kenali Pemicu Pneumonia yang Bisa Membunuh Anak
Secara global, jumlah kematian bayi di bawah lima tahun karena pneumonia pada tahun 2015 mencapai 920.000 jiwa. Hal ini setara dengan 2 balita setiap menitnya.
Indonesia ada di peringkat 7 dunia sebagai negara dengan beban pneumonia tertinggi menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2017, di mana terdapat 25.481 kematian balita karena infeksi pernapasan akut, atau 17 persen dari seluruh kematian balita. Di Indonesia, pneumonia adalah penyebab kematian balita setelah persalinan prematur.
dr. Erna Mulati MSc. CMFM, Direktur Kesehatan Keluarga, Direktorat Jenderal Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI menyampaikan, mayoritas keluarga yang berisiko tidak mengetahui penyebab pneumonia yang dapat dicegah seperti debu, udara dingin, paparan polusi, kondisi rumah yang padat, dan kurangnya paparan cahaya matahari.
"Petugas kesehatan yang bekerja langsung dengan masyarakat masih kebingungan membedakan antara pneumonia dan ISPA sehingga kasus pneumonia banyak yang dilaporkan sebagai ISPA. Masalah terbesar adalah 91 persen keluarga berisiko pneumonia memiliki paling tidak satu anggota keluarga yang merokok dan sebagian besar merokok di dalam rumah," jelas dokter Erna kepada Suara.com, Minggu (18/8/2019).
Ia menambahkan, dalam hal pengobatan, belum ada prosedur standar untuk dilakukan faskes pertama dan rumah sakit menindaklanjuti pasien yang sudah selesai perawatan untuk mencegah penyakit kambuh.
Pekerja kesehatan melakukan kunjungan ke rumah-rumah mantan pasien pneumonia, namun tidak secara berkala. Banyak sekali kader kesehatan masyarakat di tingkat kabupaten yang tidak mengetahui apa itu pneumonia.
"Dalam penerapannya, masih dibutuhkan program pemerintah yang menjangkau petugas kesehatan dan masyarakat yang paling terpencil, melakukan koordinasi antar instansi terkait yang lebih baik, serta perubahan sikap dan kebiasaan masyarakat terkait kesehatan," sambungnya.
Pneumonia merupakan cermin dari masalah kemiskinan, kesenjangan, masalah lingkungan, dan perilaku masyarakat. Mendorong perlindungan, pencegahan dan pengobatan pneumonia akan meningkatkan kesehatan masyarakat secara umum, memperbaiki kondisi sosial ekonomi bangsa, serta mencegah penyakit-penyakit lainnya termasuk stunting.
Baca Juga: Begini Pengobatan Pneumonia, Penyebab Kematian Terbesar pada Balita
"Pneumonia adalah infeksi akut sistem pernapasan bawah yang disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme mikro lainnya. Pneumonia pada balita ditandai dengan gejala batuk, nafas cepat, tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam, dan gambaran radiologi foto thoraks/dada menunjukkan infiltrasi paru akut," imbuhnya lebih jauh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas