Suara.com - Protein yang terkandung dalam susu sapi merupakan salah satu komponen nutrisi yang memiliki peran penting bagi pertumbuhan anak. Sayangnya, tidak semua anak memiliki kemampuan untuk mengolah protein dari susu sapi dalam tubuhnya.
Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, sekitar 5 sampai 7,5 persen anak Indonesia mengalami gejala alergi susu sapi.
Lalu, apa saja gejala anak yang alergi terhadap susu sapi?
Menurut Konsultan Tumbuh Kembang Anak, Profesor. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), tanda-tanda anak yang memikili alergi susu sapi cukup umum sehingga membutuhkan diagnosis dari ahli.
"Gejala alerginya sama seperti alergi debu tungau. Jadi harus diamati kira-kira kenapa, apakah timbul setelah makan atau terpapar sesuatu," tambahnya.
Beberapa gejala yang umum terjadi adalah diare dan munculnya ruam pada bagian tubuh anak sesaat setelah mengonsumsi susu sapi.
Dikutip Suara.com dari laman Hello Sehat, beberapa anak bahkan mengalami gangguan saluran pernapasan seperti bersin dan sesak napas.
Selanjutnya, apa yang harusnya dilakukan jika anak sudah diagnosis alergi susu sapi?
Kata Rini, ada dua solusi yang biasanya ditawarkan. Pertama adalah eliminasi dan provokasi.
Baca Juga: Diduga Alergi Susu, Gadis Kecil Ini Meregang Nyawa usai Makan Es Krim
Eliminasi dilakukan untuk mencegah anak mengomsumsi produk susu sapi dan turunannya. Meski demikian, Rini mengimbau orangtua untuk selalu memantau tumbuh kembang anak dan harus ada pengganti sumber protein dari produk nabati seperti soya.
Sementara provokasi merupakan upaya 'perlahan-lahan' membiarkan tubuh anak menerima kandungan susu sapi. Provokasi akan aman dilakukan pada anak di atas usia satu tahun dan tidak memiliki reaksi alergi yang berlebihan.
"Coba, tarik ulur, tapi jika gejala timbul lagi, stop," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional