Suara.com - Ustad Solmed Tanggapi soal Viral Transplantasi Kornea Babi ke Mata Manusia.
Dalam bebrapa tahun belakangan kini, dunia medis kerap kali menemukan temuan-temuan baru seperti transplantasi organ hewan ke manusia atau biasa disebut xenotransplantation.
Babi disebut memiliki kemiripan fisik dan biologis yang luar biasa dengan manusia. Apalagi manusia memang kerap dihadapkan pada persoalan kurangnya atau terbatasnya stok organ donor.
Mengutip Asiaone, beberapa hari lalu, di China ada temuan medis terbaru soal suksesnya transplantasi kornea babi ke mata manusia pertama kali di dunia. Hal ini sukses di ujicoba kepada pasien bernama Huang Yuangzhen yang telah dapat melihat kembali.
Lantas bagaimana masyarakat Indonesia menyikapi temuan medis transplantasi kornea babi ke mata manusia, mengingat babi menjadi salah satu hewan yang diharamkan, khususnya di negara dengan penduduk mayoritas Muslim.
Ustad Solmed ikut berkomentar menyikapi temuan medis transplantasi kornea babi ke mata manusia.
"Jadi babi itu termasuk binatang Najis dan haram untuk dikonsumsi. Najisnya Babi itu semua yang ada pada dirinya. Bahkan susuatu yang dilahirkan olehnya," tegas Ustad Solmed saat dihubungi Suara.com, Sabtu (14/9/2019).
Meski transplantasi kornea babi ke mata manusia telah dibuktikan di China dan tentu sangat bermanfaat untuk pasien yang alami kebutaan Ustad Solmed menyarankan untuk berdiskusi dengan MUI jika ingin temuan itu diadopsi di Indonesia.
"Nah untuk pengobatan, saya pikir silahkan berkonsultasi pada MUI dulu untuk lebih jelas kedudukan hukumnya. Apakah masuk kategori darurat atau ada rukhsoh ( keringanan ) lainnya jika itu berkaitan dengan pengobatan," bebernya.
Baca Juga: Heboh Kornea Babi, Ini Organ Manusia yang Bisa Ditransplantasi dengan Hewan
Di lain kesempatan, MUI juga memberikan pandangannya terkait transplantasi kornea babi ke mata manusia.
"Untuk pendapat pribadi, sebenarnya ( transplantasi kornea babi ke mata manusia) boleh kalau benar-benar darurat. Kalau tak ada lagi obat lain yang dapat menyembuhkan ya. Tapi jika mau diadopsi di Indonesia, temuan ini tentu harus diajukan, dan didiskusikan dulu ke komisi fatwa MUI agar ada fatwanya dan kedudukan hukumnya," tegas Ketua MUI Bidang Fatwa Prof. Dr. Huzaemah T. Yanggo, MA.
Seperti diketahui, Huang, sang pasien buta dari China mengaku rela menjadi uji coba transplantasi kornea babi ke mata manusia untuk pertama kalinya di dunia.
Setelah operasi transplantasi berlangsung, Huang secara bertahap mengalami penyembuhan, saat ini penglihatannya mencapai level 0.5 atau secara medis sudah mendekati normal, yakni 0.6.
Dr. Sharita R. Siregar, SpM(K), dokter subspesialis Bedah Katarak, Refraktif dan Kornea JEC Eye Hospitals & Clinics secara medis juga mengakui transplantasi kornea babi ke mata manusia memang dipastikan menjadi solusi alternatif ditengah minimnya donor mata.
"Sebagai dokter mata kami hanya bisa menjawab sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran yang selalu berkesinambungan dan tidak pernah berhenti. Donor yang di tanamkan pada manusia yang berasal dari hewan kita kenal dengan xenotransplantation. Hal ini tidak terjadi hanya di mata saja, namun juga di transplan organ lain. Babi yang digunakan juga bukan babi biasa lho, namun babi yang sudah di sisihkan dan di kembangbiakan dengan rekayasa genetika atau yang kita kenal dengan bioengineered pig," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi