Masa Pencarian Jati Diri dan Punya Solidaritas yang Kuat
Menurut jajaran komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI, jalanan bukan tempat yang tepat bagi anak untuk menyalurkan aspirasi politiknya.
“Anak memiliki hak untuk didengar pendapatnya tapi caranya bukan dengan demostrasi,” kata Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati kepada Suara.com, baru-baru ini.
Menurut Rita dan jajaran KPAI lainnya, anak usia sekolah memerlukan penyaluran aspirasi yang tepat dengan dampingan orangtua. Sehingga anak-anak tidak mudah terprovokasi oleh aktivitas-aktivitas yang tidak benar.
Selain itu, orangtua juga dianggap memiliki tanggungjawab memberikan pendidikan politik yang santun dengan mengedepankan diskusi.
“Ada cara lain misalnya dengan membuat aspirasi tertulis,” tambah komisioner KPAI, Sitti Hikmawatty saat dihubungi Suara.com, Minggu, (29/9/2019).
Di sisi lain, KPAI menilai bahwa media sosial seperti aplikasi WhatsApp, Instagram dan Twitter, berperan besar atas menyebarnya seruan anak-anak tingkat sekolah untuk turun ke jalan.
“Anak-anak ini sedang mencari jati diri, punya solidaritas yang kuat dan tertantang melakukan hal baru tapi tidak berpikir panjang,” tambah Rita lagi.
Untuk itu, KPAI menilai penting adanya literasi digital agar anak dapat memilah dan memilih informasi yang mereka dapat dari media sosial.
Hal senada dikemukakan pula oleh Psikolog, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi. Ia juga prihatin dan sangat menyayangkan kejadian tersebut.
Baca Juga: Demo STM Melawan Satu Orang Tewas, Kapolri: Bukan Pelajar atau Mahasiswa
Menurut Vera, selain sikap represif yang ditunjukkan, sebenarnya para pelajar yang ikut aksi demonstrasi belum benar-benar paham dengan apa yang tengah diperjuangkannya.
Hal tersebut, lanjut Vera, sebenarnya memang bisa terjadi karena dorongan konformitas yang masih besar di usia remaja, di mana mereka akan semangat untuk melakukan sesuatu yang juga dilakukan oleh teman-temannya.
"Jika tidak, maka dia akan dianggap aneh atau nggak asyik dan dikucilkan dari kelompok pergaulannya. Jadi ini sebenarnya lebih didasari rasa setia kawan, bukan karena benar-benar paham tentang politik atau isu yang didemo. Mereka hanya terpengaruh oleh isu yang memancing emosi mereka saja," jelas Vera saat Suara.com hubungi Sabtu (28/9/2019) di Jakarta.
Nah, semua sikap dan perilaku remaja ini bila dilihat dari psikologinya tentu saja dipengaruhi dari perkembangan otaknya. Seperti apa? Simak di halaman berikutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA