Suara.com - Setelah berusia 50 tahun, otak akan mulai melambat. Untuk menghindari penurunan kognitif, Anda perlu melakukan hal-hal yang baik untuk otak.
Selain itu, beberapa kebiasaan juga membuat otak akan lebih tahan terhadap penuaan dan penyakit. Jadi tak ada salahnya untuk mencoba kegiatan berikut sesegera mungkin.
Berikut adalah kegiatan yang perlu anda praktikkan untuk menghindari degenerasi otak pada usia 90 seperti dilansir dari thehealthsite.
1. Terus bergerak
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di JAMA Open Network, orang yang berjalan 10.000 langkah setiap hari selama periode setengah baya, memiliki otak 2,2 tahun lebih muda dibanding otak orang yang tidak berjalan atau berolahraga.
Menurut sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di National Institute of Health, Amerika Serikat, olahraga bisa mengurangi risiko depresi pada orang lanjut usia dan meningkatkan kesehatan mental.
Aktivitas berjalan atau berolahraga akan merangsang pelepasan bahan kimia yang membantu pertumbuhan sel-sel otak dan pembuluh darah yang mengurangi stres dan meningkatkan kualitas tidur.
2. Konsumsi sayuran berdaun hijau
Menurut hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, mengonsumsi satu porsi sayuran berdaun hijau bisa membuat otak 11 tahun lebih muda. Sementara, menurut studi di Frontiers in Aging Neuroscience, lutein yang merupakan karotenoid alami, yang ditemukan dalam kangkung dan bayam dapat memperkuat materi kelabu dan meningkatkan daya ingat.
Baca Juga: Kerusakan Otak hingga Gangguan Kardiovaskular, Ini Efek Kurang Tidur
3. Bermain teka-teki silang
Berdasarkan International Journal of Geriatric Psychiatry, bermain games seperti sudoku dan teka-teki silang bisa meningkatkan keterampilan dalam pemecahan masalah serta membuat otak secara signifikan lebih tajam. Selain itu, teka-teki silang juga membuat otak 10 tahun lebih muda.
4. Tidur yang cukup
Menurut National Institute of Health, tidur paling tidak 8 jam akan meningkatkan produksi hormon yang membantu meningkatkan daya ingat dan kewaspadaan.
5. Kontrol tekanan darah
Berdasarkan National Institute of Aging, hipertensi pada usia 50 tahun bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental pada tahap selanjutnya.
Berita Terkait
-
Menurut Penelitian, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otak
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
15 Sayuran Serat Rendah yang Aman untuk Lambung, Cegah Kembung dan Gas Berlebih!
-
9 Tips Hidup Hemat dan Ramah Lingkungan: Kurangi Sampah Makanan, Kendalikan Pengeluaran
-
Wanita Ngaku Gagal Ginjal Gegara Sayur, Ahli Gizi Ini Beri Jawaban Menohok
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda