Suara.com - Apa yang terpikirkan jika mendengar istilah 'mandul'? Yang terbersit pastilah tidak punya anak, tidak mampu melahirkan bayi, hingga ejakulasi dini. Padahal istilah itu kini sudah tidak lagi relevan, karena peluang memiliki keturunan akan selalu ada, terlebih dengan adanya praktik teknologi bayi tabung legal di Indonesia.
Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang menganggap praktik bayi tabung sebagai hal yang tabu, terutama di daerah pelosok Indonesia. Hal ini diakui oleh CEO sekaligus direktur klinik bayi tabung pertama di Indonesia, Morula IVF Indonesia, dr. Ivan Sini, SpOG.
"Rata-rata di Indonesia masih perlu edukasi soal bayi tabung, terutama di Indonesia Timur, masih perlu edukasi besar," ujar dr. Ivan dalam acara Gathering Media di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/10/2019).
Meski begitu, Morula IVF sudah membuka pelayanan di kota Makassar, Sulawesi, untuk menjangkau masyarakat dengan edukasi dan menjawab masalah kesuburan di daerah-daerah terdekat. Alhasil, Makassar jadi tempat yang cukup sibuk mengobati, mengingat posisinya sebagai klinik bayi tabung pertama di Indonesia bagian timur.
"Begitu kita buka di Makassar, di sana jadi salah satu klinik yang paling sibuk, dari seluruh klinikr kami, itu karena masyarakat sudah teredukasi bahwa bayi tabung itu merupakan opsi, dan (pasien) datang dari Papua, Ambon, Kendari," lanjut dr. Ivan.
Dr. Ivan mengatakan, ada perbedaan dengan kota besar, di mana informasi sangat mudah diakses sehingga edukasi mudah tersampaikan. Kekurangan informasi ini bisa terjadi bias informasi, khususnya seputar bayi tabung.
"Pasangan yang dibilang mandul, orang saat ini tidak melihat itu sebagai satu masalah. Tapi itu memang perlu edukasi, dan harus diakui edukasi di kota besar seperti Jakarta Surabaya, Medan, itu sudah terpapar dengan banyak sekali infomasi," tutur dr. Ivan.
Teknologi kedokteran bayi tabung di Indonesia saat ini sudah sangat maju, termasuk teknologi simpan beku sel telur, sperma, hingga embrio. Sayangnya, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak tahu dan lebih memilih berobat keluar negeri.
"Kalau bicara total bayi tabung potensial di Indonesia, bisa ada sekitar 200 ribu jumlah pasien yang bisa melakukan (bayi tabung). Tapi di Indonesia baru 10 ribu pasien, terus yang 190 ribu kemana?," tanggap dr. Ivan heran.
Baca Juga: Pasangan Ini Gugat Klinik Bayi Tabung Karena Salah Masukkan Hasil Pembuahan
"Tentu tidak semua berhasil (bayi tabung), ada fase berikan edukasi ulang sebelum melakukan bayi tabung. Biasanya peluang keberhasilan kumulatif, dan prosesnya harus berulang," sambungnya.
Praktik bayi tabung di Indonesia sendiri adalah sesuatu yang legal, selama sperma dan sel telur yang dipersatukan berasal dari pasangan suami istri yang sah. Dan embrio janin yang sudah jadi dimasukkan kembali ke rahim istri.
Sperma dan sel telur tidak boleh ditukar atau bahkan mendapat sumbangan dari pihak manapun. Bahkan, meskipun bisa, pasangan suami istri tidak boleh memilih jenis kelamin anak pertama yang akan lahir.
Beberapa masalah etis lainnya juga diperketat, seperti bayi tabung pada perempuan yang ditinggal suami wafat, dan sebagainya. Klinik bayi tabung harus patut dan tegas terhadap aturan yang ada.
Sementarara itu, Morula IVF sendiri memiliki sumberdaya mumpuni, yakni 42 dokter dan 3 orang professor ahli. Kemampuan medis dalam negeri juga terjamin karena klinik ini menjalani proses akreditasi setiap tahunnya. Sebanyak 10 cabang telah di miliki Morula IVF, yaitu 7 cabang di pulau Jawa dan 3 cabang lainnya di luar pulau Jawa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya