Suara.com - Presenter Ayu Dewi baru saja melahirkan anak ketiganya beberapa hari lalu secara operasi caesar. Sebelum persalinan, suami Ayu Dewi ternyata seempat memintanya untuk disterilisasi.
Ayu Dewi pun sempat terkejut ketika mendengar permintaan suaminya karena ia masih ingin memiliki anak dengan cara alami. Ayu Dewi tidak mau jika harus melakukan program bayi tabung saat ingin memiliki anak lagi setelah disterilisasi.
"Kemarin di ruang tunggu, lagi sama yang nunggu gue, disuruh steril sama laki gue," kata Ayu Dewi di RS Medistra, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2019).
Akhirnya, Ayu Dewi pun menolak permintaan suaminya yang ingin dirinya disterilisasi. Ternyata suami Ayu Dewi pun juga tak serius meminta istrinya melakukan hal tersebut.
"Jangan dong, kalau steril nggak bisa nakut-nakutin, 'hamil lho', kan sudah steril," ujar Ayu berseloroh.
Perlu Anda ketahui sterilisasi pada wanita adalah prosedur permanen untuk mencegah kehamilan dengan cara menghalangi tuba falopi.
Jika wanita sudah tidak ingin memiliki anak lagi, sterilisasi bisa jadi pilihan terbaik untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Tetapi dilansir dari Healthline, prosedur sterilisasi wanita lebih kompleks dan mahal daripada vasektomi pria.
Menurut survei dari Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan, sekitar 27 persen wanita Ameriksa pada usia reproduksi menggunakan sterilisasi wanita sebagai bentuk kontrasepsi.
Umumnya, sterilisasi ini paling banyak terjadi di negara-negara berkembang. Wanita usia 40-44 tahun lebih mungkin menggunakan sterilisasi wanita dibandingkan kelompok umur lainnya yang mencapai 51 persen.
Baca Juga: Pria Juga Bisa Terkena Kanker Payudara, Ketahui Penyebab dan Jenisnya!
Cara kerjanya, sterilisasi pada wanita berguna untuk menghalangi atau menutup tuba falopi. Sterilisasi ini mencegah sel telur mencapai rahim sekaligus membatasi sperma agar tidak mencapai sel telur. Hal itu mengingat kehamilan tidak akan terjadi tanpa sel telur.
Sterilisasi wanita termasuk pilihan terbaik bagi wanita yang ingin alat kontrasepsi efektif dan permanen. Bahkan, cara ini aman dilakukan oleh wanita segala usia dengan tingkat kegagalan rendah.
Fungsi sterilisasi ini pun sama seperti metode lainnya, seperti pil KB, implan dan alat kontrasepsi (IUD). Beberapa bukti juga menunjukkan bahwa sterilisasi wanita mungkin sedikit mengurangi risiko kanker ovarium.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara