Setelah trauma terjadi, psikolog akan meminta Anda untuk menunggu beberapa minggu agar emosi Anda kembali stabil. Kemudian, Anda akan diminta untuk mencerita kembali pengalaman atau kejadian yang membuat Anda trauma sekali atau dua kali seminggu.
Mengingat ingat buruk berulang kali ini ternyata bertujuan untuk memaksa otak merekonstruksi kejadian dan mengurangi trauma emosional yang dialami. Meski ingatan tersebut tidak dapat dihapus, setidaknya emosi yang muncul tak lagi sesensitif sebelumnya.
3. Melakukan memory suppression
Menurut studi pada jurnal Trends In Cognitive Science, memory suppression (penekanan memori) dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menghilangkan ingatan buruk yang terus muncul.
Studi tersebut menunjukkan bahwa menggunakan fungsi otak dalam tingkat tinggi, seperti penalaran dan berpikir rasional bisa mengganggu kerja otak dalam mengingat suatu memori. Teknik ini sebenarnya sama saja dengan melatih otak untuk mematikan suatu ingatan dengan menggantikannya dengan ingatan lain yang lebih menyenangkan.
4. Exposure therapy
Terapi ini sebenarnya adalah pengobatan untuk PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Namun, bisa juga dilakukan sebagai cara untuk membantu menghilangkan ingatan seseorang akan peristiwa yang menyedihkan dan menakutkan.
Terapi ini melibatkan penuturan kembali kejadian yang membuat trauma, diikuti dengan latihan menghadapi trauma tersebut. Terapis mungkin akan memberikan pasien sesuatu atau membawa pasien ke tempat yang memicu munculnya trauma.
5. Minum obat propanolol
Obat propranolol adalah obat untuk hipertensi, yang sering digunakan untuk mengobati orang yang mengalami trauma. Obat ini dapat mengurangi respons tubuh terhadap kecemasan, seperti tangan bergetar, berkeringat, jantung berdetak kencang, dan mulut kering.
Propranolol adalah obat tekanan darah dari kelas obat yang dikenal sebagai beta blocker, dan sering digunakan dalam pengobatan kenangan traumatis.
Setelah diminum, propanolol akan mengurangi respons emosional yang muncul ketika Anda mengingat trauma. Perawatan ini akan lebih efektif jika dibarengi dengan terapi.
Baca Juga: Dikabarkan Dekat dengan Juria Hartmans, Ini Reaksi Gading Marten
Perawatan terapi cukup dibutuhkan untuk Anda yang ingin melupakan sebuah trauma yang menyakitkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara