Suara.com - Tidak semua orang akan langsung dikaruniai buah hati setelah mereka menikah. Bahkan, beberapa pasangan harus menunggu beberapa tahun untuk mendapatkannya.
Salah satu hal yang dapat memengaruhi peluang kehamilan adalah hormon.
Menurut pakar, ada banyak hormon berbeda di tubuh kita, namun hanya beberapa yang berperan untuk kehamilan. Ini disebut dengan hormon kunci.
Melansir Parents, hormon kunci merupakan hormon kesuburan utama yang berperan dalam kehamilan, seperti:
- FHS, atau hormon perangsang folikel yang bertanggung jawab menjaga keteraturan siklus bulanan dan menghasilkan telur yang sehat. Ini adalah hormon terpenting untuk kesuburan.
- LH atau hormon luteinisasi. Ini adalah hormon hormon yang memberi tahu tubuh Anda untuk melepaskan sel telur yang siap dibuahi.
- AMH atau hormon anti-Mullerian. Hormon ini bertanggung jawab untuk menjaga telur yang belum matang. Tes hormon ini dapat disebut dengan tes menghitung jumlah telur yang tersisa.
- Prolaktin, selain bertugas dalam produksi ASI, hormon ini juga bertugas memastikan siklus bulanan tetap teratur. Ini sangat penting ketika Anda mencoba untuk hamil.
- T3 dan T4, hormon tiroid ini memiliki pengaruh besar pada kemampuan hamil Anda.
Baca Juga: Dikenal sebagai Hormon Cinta, Apa Kelebihan dan Kekurangan Oksitosin?
"Kelenjar tiroid, organ reproduksi wanita, dan kelenjar adrenal saling terhubung secara rumit. Jika ada masalah dengan tiroid atau adrenal, kehamilan bisa menjadi tantangan," kata Dr. Elena Villanueva kepada Modern Holistic Health.
Banyak wanita menjadi hamil ketika tiroid mereka 'diperbaiki' ke kisaran hormon yang sehat.
Untuk mengetahui apakah Anda mengalami ketidakseimbangan hormon, terutama bagi Anda yang belum diberi keturunan, perlu melakukan tes hormon.
Secara umum, Dr. Emily Jungheim, ahli endokrinologi reproduksi dan pakar kesuburan di Women & Infants Center di St. Louis, Missouri, menyarankan jika Anda belum hamil setelah 6-12 bulan mencoba, siklus Anda benar-benar tidak teratur dan tidak dapat diprediksi, atau jika Anda memiliki gejala PCOS atau kondisi tiroid, sebaiknya diperiksa.
Berita Terkait
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Selain Cokelat, Ini 3 Makanan Sehari-hari yang Bisa Bikin Kita Bahagia
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
5 Kandungan Skincare yang Harus Dihindari Ibu Hamil, Hati-Hati Sebelum Membeli!
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia