Suara.com - Pendampingan Keluarga Pastikan KLB Gizi Buruk di Asmat Tak Lagi Terulang
Kejadian Luar Biasa (KLB) malnutrisi dan gizi buruk di Asmat, Papua, sempat menghebohkan tahun lalu. Meski status KLB telah dicabut Februari 2018, pemerintah masih melakukan pendampingan keluarga.
Untuk membantu pemerintah, peran serta masyarakat dan pihak swasta termasuk Dompet Dhuafa untuk melakukan pendampingan juga menjadi penting.
"Dompet Dhuafa bersama gerakan kesehatan bertumpu pada pilar pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pembelaan dalam bentuk pendampingan terhadap akses jaminan kesehatan nasional dan pemberdayaan kesehatan masyarakat dengan upaya aktivasi UKBM berbasis Pos Sehat," ujar General Manager Kesehatan Dompet Dhuafa dr. Yeni Purnamasari, MKM di Hotel 88 Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2019).
Ada juga program yang dinamakan JKIA (Jaring Kesehatan Ibu dan Anak) dan SNGs (Saving Next Generation Institute) dengan memberdayakan kade dan komunitas di masyarakat Asmat. Program-program ini dijalankan bersama Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatam, Puskesmas wilayah porgram dan seluruh stakeholder, PKK, organisasi masyarakat, mitra perusahaan, NGO hingga LSM.
"Program dilakukan sebagai upaya pencegahan kematian ibu dan anak, pendampingan tumbuh kembang bayi balita serta upaya lain dalam mendukung tercapainya goal SDGs no. 2 dan 3 terkait Nol kelaparan dan hidup sehat sejahtera”, tutur dr. Yeni.
Meski status KLB Gizi Buruk di Asmat telah dicabut, ini harus menjadi pembelajaran penting, karena saat ini menurut dr. Yeni Indonesia masih mengalami beban ganda malnutrisi pada anak.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018 menunjukkan 17,7 persen bayi usia di bawah 5 tahun (balita) masih mengalami masalah gizi. Angka tersebut terdiri atas balita yang mengalami gizi buruk sebesar 3,9 persen dan yang menderita gizi kurang sebesar 13,8 persen.
Sekedar informasi saat KLB gizi buruk di Asmat tercatat korban meninggal mencapai 72 anak-anak, yakni 66 karena campak, dan 6 karena gizi buruk. Selama KLB, berbagai penanganan kesehatan dilakukan pemerintah Indonesia. Antara Iain memberikan vaksinasi terhadap lebih dan‘ 10.000 anak Asmat yang ada di 224 kampung di 23 distrik, dan perawatan para korban di RSUD Agats.
Baca Juga: Diasuh Pengamen Ondel-ondel, Bocah 13 Tahun Meninggal karena Gizi Buruk
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn