Suara.com - Adanya media sosial seringkali membuat kecepatan jari menjadi lebih cepat dibanding mulut yang berkata.
Alhasil perilaku bullying masih kerap terjadi di media sosial baik berbentuk body shamming atau rasis terhadap suku, ras dan warna kulit.
Seperti yang pernah dialami Komika Arie Kriting yang mengakui kulitnya yang hitam dan perawakannya dari Timur Indonesia membuatnya pernah jadi bahan bullying. Meski begitu Ari Kriting menghadapinya dengan cuek bebek.
"Kalau di-bully udah biasa, yang nge-bully juga bukan pakai identitas asli. Kalau bully sosmed saya tidak terlalu memikirkannya, karena pada akhirnya kita harus batasi ruang-ruang orang menjadi jahat. Kadang kalau mancing orang jadi jahat itu kan (gampang), akhirnya sosial media bisa jadi ruang untuk melampiaskan masalah pribadi di rumah," ujar Arie di Epiwalk, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (3/11/2019)
"Menurut saya sih bully di sosmed kalau kita tanggapi justru malah bablas, jadi saya tidak pernah tanggapi," sambungnya.
Selain cuek bebek, cara komika asal Wakatobi ini menghadapi bullying adalah dengan tetap bersyukur dan berdamai dengan diri sendiri. Tidak selalu mengada-ada ingin membentuk imej yang seperti apa dipublik, dan fokus terlihat baik di depan orang lain.
"Saya mah mau dianggap buruk ya udah, mau dianggap baik ya udah. Menurut saya itu kesalahan kita saat ini kurang berdamai dengan keadaan kita sebagai manusia. Kita terlalu sibuk untuk berbuat baik, saya pikir justru itu yang buat orang gagal melihat kita sebagai manusia," ungkapnya
"Saya mau jadi manusia biasa, kadang marah, sedih bahagia, jadi untuk saya tidak perlu menjelaskan kepada orang saya sebaik apa atau seburuk apa," lanjutnya.
Baca Juga: Pernah Jadi Korban Bullying, Victoria Beckham Ajarkan Ini kepada Anaknya
Laki-laki berusia 34 tahun ini mengumpamakan hidup bagaikan baju putih, kesalahan dan perbedaan seumpama noda atau gambar yang tercetak di baju tersebut. Lalu orang akan fokus pada noda dan gambar tersebut dibanding latar kebaikan yang sudah dilakukan seperti kaus putih itu.
"Kita manusia pasti ada di-bully, apalagi saya beda potongan begini, saya lebih suka rasakan kasih sayangnya. Katakanlah kita punya seragam baju putih, ketika ada titik noda kecil aja kita pasti konsentrasi dengan titik noda kecilnya daripada yang besarnya," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis