Suara.com - Paparan pestisida secara kronis dinilai dapat mengakibatkan kondisi Silent Emergency. Kondisi ini dapat mengancam kesehatan tanpa disadari atau tidak terlihat.
Dalam jangka panjang, paparan ini dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan yang berawal dari hal sepele, seperti kesemutan, hingga menjalar ke masalah yang lebih berbahaya.
Pada 2016, Dr. dr. Ismail Setyopranoto, Sp. S(K) sempat melakukan penelitian terkait dampak jangka panjang paparan pestisida di empat dusun di Seloprojo, Ngablak, Magelang.
Dari penelitian tersebut, Ismail menemukan 60% petani yang terpapar pestisida, berisiko mengalami dampaknya. Dampak yang paling menonjol adalah dari segi neurologi atau saraf.
"Ada empat yang kita dibuat kaget. Pertama adalah tingginya neuropati atau sensasi kebas yang tidak hilang. Yang kedua, melibatkan berkurangnya kemampuan intelektual yang dapat menyebabkan kepikunan," tutur Ismail di Puskesmas Ngablak, Magelang, Senin (4/11/2019) kemarin.
Selain itu, lanjut Ismail, peningkatan perlemahan pembuluh darah sangat tinggi, terlebih pada petani yang merokok dan stunting atau gangguan pada pertumbuhan anak adalah dua dampak lain dari paparan pestisida.
Kurangnya kesadaran petani dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) membuat petani mudah terpapar pestisida yang mengandung organophosphates.
"Organophosphates itu dampaknya terhadap tubuh manusia itu jangka pendek, seperti alergi, dan jangka panjang sudah sampai ke intoksikasi. Paling sering terkena adalah saraf, baik saraf tepi atau saraf pusat," sambungnya.
Atas kondisi ini, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM bersama Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) dan Fakultas Farmasi mengadakan kegiatan Summer Course 2019 in Interprofessional Health Care: Emergency and Trauma Care di sejumlah kecamatan di Magelang, salah satunya Kecamatan Ngablak.
Baca Juga: Summer Course 2019 FKKMK UGM, Peserta Diajak Analisis Dampak Pestisida
Dalam kegiatan tersebut, peserta yang terdiri dari 31 mahasiswa asing dan 27 mahasiswa UGM, melihat dan mempelajari langsung dampak dari paparan pestisida. Mereka juga memberi edukasi serta penyuluhan terhadap masyarakat tentang dampak dari paparan pestisida.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan