Suara.com - Pemerintah Beberkan Tantangan Utama Pengentasan Stunting, Apa Saja?
Pemerintah mengaku akan serius menanggulangi permasalahan stunting di Indonesia. Hal ini dikatakan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yang menyebut pengentasan stunting penting bagi masa depan sumber daya manusia Indonesia.
Meski begitu, ia mengakui bahwa masih ada tantangan dalam pengentasan stunting. Yang pertama, adalah pengetahuan masyarakat yang masih minim soal kondisi yang bisa menghambat tumbuh kembang anak tersebut.
"Yang pertama tentu pemahaman masyarakat terhadap masalah stunting. Kemudian budaya masyarakat itu. Ini yang nanti kita akan lakukan, selain mereka paham. Makanya kita ingin mereka paham sebelum menikah. Dari mulai pra-nikah sudah tahu. Kemudian mengubah kebiasaan yabg bisa menimbulkan terjadinya stunting itu," tutur Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jumat (1/11/2019).
Hal senada juga dikatakan oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Pengentasan stunting harus dimulai sejak sebelum menikah. Setelah ibu memiliki pengetahuan yang cukup soal stunting, tahap selanjutnya adalah memastikan gizi anak terpenuhi sejak kehamilan.
Terawan juga menyebut penting koordinasi dan sinergi lintas sektor antara seluruh kementerian dan lembaga.
"Kemudian adalah saat ibu hamil, 1.000 hari kehidupan dari bayi. Dan kita pantau terus dari lahir melalui kartu menuju sehat. Kita lihat juga asupan-asupan. Mulai pemberian asi selama enam bulan secara eksklusif. Kemudian baru ditambahkan makanan-makanan bergizi liannya seperti penambahan protein dan sebagainya," terang Terawan.
Tak lupa, ia juga menekankan soal pentingnya imunisasi bagi pencegahan stunting. Imunisasi merupakan langkah awal pencegahan penyakit pada anak. Jika anak diimunisasi, maka risikonya terserang penyakit-penyakit yang bisa menghambat tumbuh kembang akan berkurang.
"Bahkan imunisasipun bisa memengaruhi kalau imunisasinya tidak tercakup dengan baik, kalau imunisasi dasarnya ya akan memengaruhi juga dia dalam pertumbuhannya karena kena penyakit dan sebagainya," tutupnya.
Baca Juga: Bebas Stunting, Pempdaprov Jabar Gencar Promosikan Ojeg Makanan Balita
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah