Suara.com - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM bersama dengan FKG dan Fakultas Farmasi UGM mengadakan kegiatan Summer Course 2019 dengan tema 'Interprofessional Health Care: Emergency and Trauma Care'.
Kegiatan ini diikuti oleh 58 peserta yang terdiri dari 27 mahasiswa UGM dan 31 peserta dari berbagai universitas mitra luar negeri.
Sudah dilaksanakan sejak 28 Oktober 2019 lalu, kegiatan Summer Course 2019 ini bertujuan untuk mendukung inovasi pengintegrasian program unggulan lintas disiplin UGM dalam memberikan advokasi sekaligus implementasi layanan kesehatan terpadu bagi kasus emergensi dan trauma.
Emergensi merupakan suatu kondisi yang sifatnya mengancam jiwa dan membutuhkan pertolongan segera.
Setiap tahunnya, lebih dari lima juta orang meninggal karena kasus emergensi, seperti kecelakaan lalu lintas, kekerasan hingga cedera lainnya.
Namun, emergensi tidak hanya terbatas pada kasus itu saja. Hal-hal yang bersifat menimbulkan penyakit di masa yang akan datang juga dapat disebut dengan emergensi.
"Tentu saja kasus emergensi dan trauma spektrumnya luas. Misalnya, kasus-kasus yang terkena obat pestisida dan sifatnya mungkin lebih banyak," tutur Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM di Kecamatan Ngablak, Magelang, pada Senin (4/11/2019).
Itulah sebabnya, peserta Summer Course 2019 ini diajak untuk menganalisis dampak dari paparan pestisida terhadap masyarakat Kecamatan Ngablak, Magelang.
Peserta terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui situasi serta kondisi masyarakat di Kecamatan Ngablak, yang mayoritas adalah petani sayur, akibat paparan pestisida yang mereka gunakan setiap hari.
Baca Juga: Ramah Lingkungan, Kementan Terus Dorong Penggunaan Pestisida Nabati
"Dengan mereka terjun, mereka akan memahami lebih dalam. Tentu saja dengan bergaul dengan masyarakat langsung, kita berharap mereka benar-benar belajar tentang trauma dan emergensi, tetapi juga budaya," sambung dr. Gandes.
Paparan pestisida secara kronis dinilai dapat mengakibatkan kondisi Silent Emergency.
Kondisi Silent Emergency ini tidak terjadi secepat kasus emergensi biasa, tetapi dampak yang dirasakan nantinya akan jauh lebih besar oleh masyarakat di kecamatan tersebut, terutama petani.
Berita Terkait
-
Program Petani Keren FAO Digagas, Puluhan Bibit Muda Dilatih Menjadi Agripreneur
-
Tubuh Tak Pernah Lupa: Bagaimana Trauma Tinggalkan Luka Biologis
-
Renungan Hari Tani: Tanah Subur, Petani Tak Makmur
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Petani Hingga Buruh Lega Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Rokok
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?