Suara.com - Waduh, Gampang Baperan Bisa Jadi Gejala Anda Depresi
Merasa mood yang tidak menentu, mudah tersinggung atau istilahnya lebih dikenal baper alias bawa perasaan biasanya kerap dialami perempuan saat memasuki periode PMS atau datang bulan.
Tapi perlu waspada saat baper terus-terusan terjadi bahkan hingga 2 minggu lebih, itu bisa jadi gejala depresi. Gangguan mental yang ditandai dengan perasaan sedih mendalam dan rasa tidak peduli ini memang paling rentan dialami perempuan.
"Kalau perempuan baper jangan-jangan PMS, tapi kalau berlanjut lebih dari 2 minggu, kita harus berpikiran ada sesuatu coba eksplor lagi ada apa dengan diri dia," ujar Spesialis Kedokteran Jiwa Dr. dr. Diah Setia Utami, Sp. KJ(K), MARS dalam acara peluncuran obat Duloxta di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2019).
Alasan perempuan berisiko depresi dua kali lipat dibanding pria, kata Dr. Diah karena perempuan seringkali lebih banyak menggunakan otak kanan dibandingkan otak kiri. Itu artinya perempuan lebih konsen pada pemikiran jangka panjang, sehingga emosional lebih banyak terkuras.
"Perempuan paling banyak menggunakan otak kanan, yang berarti memori jangka panjang yang sangat terkiat emosional. Mengataksi baperan, jadi orang perlu bisa menghadapi setiap situasi, tapi sayangnya tidak semua orang bisa beradaptasi, seperti yang dialami penderita depresi" jelas Dr. Dian.
Di sisi lain, Direktur Rumah Sakit Sanatorium Dharmawangsa, Dr. Richard Budiman, Sp. KJ(K) mengatakan alasan risiko perempuan lebih rentan depresi, karena segala masalah dipikirkan terus menerus, yang juga didukung faktor hormonal.
"Wanita lebih banyak baper karena ada faktor hormonal, sehingga saat ada masalah dipikirkan sendiri," imbuhnya.
Masalah ini akan semakin diperparah, karena perempuan banyak berdiam diri di rumah dan tidak bekerka, jadi sangat jarang mereka ketemu orang dan mengobrol depresi akan mudah melanda. Beruntung, bagi perempuan karir yang mobile kini bisa bertemu banyak orang, jadi bisa bercerita.
"Beruntung hal-hal seperti ini mulai berubah dan kesempatan setara dengan laki-laki. Jadi wanita sudah bekerja, saat ada masalah bisa cerita dengan kawan, perhatian dari kawan ini penting menjaga untuk tidak jatuh," tutup Dr. Richard.
Baca Juga: Dibandingkan Obat, 9 Makanan Ini Lebih Ampuh Atasi Depresi
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025