Suara.com - Ayah Nindy Ayunda, Fadli Yunis meninggal dunia kemarin Minggu (24/11/2019). Adik Nindy Ayunda, Arif mengungkap ayahnya meninggal dunia karena serangan jantung setelah makan siang.
"Kejadian sekitar setengah dua. Ayah saya serangan jantung dadakan saat habis makan sama ibu saya, berdua sama saya di meja makan," kata Arif, saat ditemui di rumah duka di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Minggu (24/11/2019).
"Nggak lama dari situ, ibu saya pergi ke rumah belakang. Ayah saya sudah tergeletak di dekat meja makan. Saat itu, saya langsung lari bawa ke mobil," sambungnya.
Saat itulah Arif langsung menghubungi ambulans dan membawa ayahnya ke rumah sakit. Sayangnya, ayah Nindy Ayunda tak terselamatkan dan pihak keluarga masih terkejut menerima kematiannya.
Lantas, apakah ada hubungannya serangan jantung ayah Nindy Ayunda dengan makan siang?
Melansir dari Science Daily, makanan berat memang bisa meningkatkan risiko serangan jantung sekitar 4 kali dalam waktu 2 jam setelah makan.
Menurut sebuah penelitian di Sesi Ilmiah Asosiasi Jantung Amerika 2000, para peneliti menemukan bahwa makanan berat dapat bertindak sebagai pemicu serangan jantung pada seseorang dengan penyakit jantung.
"Sejauh penelitian kami, makan berlebihan terbukti meningkatkan risiko serangan jantung," kata pemimpin Francisco Lopez-Jimenez, MD, M. Sc, seorang anggota kardiologi di Brigham dan Rumah Sakit Wanita di Boston.
Mereka pun menghimbau kepada orang-orang dengan penyakit arteri koroner atau pernah mengalami serangan jantung sebelumnya agar menghindari makanan berat.
Baca Juga: Ayah Nindy Ayunda Meninggal setelah Makan Siang
Sebelumnya, para peneliti pun telah melakukan riset terhadap 1.986 pasien pria dan wanita mengenai makanan yang dikonsumsi sebelum serangan jantung.
Hasilnya, 158 orang telah mengonsumsi makanan berat dalam waktu 26 jam dan 25 orang makan besar selama periode bahaya, yakni 2 jam sebelum serangan jantung.
Lopez-Jimenez mengatakan waktu yang paling kritis adalah 2 jam sebelum timbulnya gejala serangan jantung. Makan berat dapat memengaruhi jantung karena melepaskan banyak hormon ke dalam aliran darah.
Zat-zat tersebut bisa meningkatkan detak jantung, tekanan darah dan membentuk gumpalan. Peningkatan sementara tekanan darah juga bisa meningkatkan kebutuhan oksigen dan menciptakan beban tambahan pada jantung.
Tekanan darah tinggi juga dapat memecahkan plak kolesterol di dinding arteri, memicu pembentukan gumpalan yang dapat menyumbat pembuluh darah, memicu serangan jantung atau stroke.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental