Suara.com - Seperti halnya kacang, kuaci juga merupakan salah satu jenis camilan favorit mereka yang suka ngemil. Bentuknya yang mungil dengan rasa gurih, membuat ngemil kuaci seakan tak mau berhenti.
Kuaci sendiri ada beragam jenis, ada yang berasal dari biji bunga matahari, ada juga yang berasal dari biji labu kuning yang bentuknya putih dan sedikit lebar.
Nah, buat kamu yang suka susah berhenti kalau ngemil kuaci, tak usah khawatir, karena ternyata cemilan satu ini punya beragam manfaat untuk tubuh, seperti diwartakan laman Times of India, Selasa (26/11/2019). Ini dia:
1. Mengembalikan energi
Biji bunga matahari mengandung thiamin atau vitamin B1 yang memainkan peran penting dalam mengelola produksi energi dalam tubuh, pembentukan otot, transmisi darah, dan mengembalikan keseimbangan vital dalam tubuh setelah melakukan olahraga yang menguras energi. Segenggam kuaci yang dicemil sebelum dan sesudah olahraga bisa mengembalikan energimu dalam waktu singkat.
2. Menjaga keseimbangan hormon
Biji bunga matahari mengandung enzim yang mengatur keseimbangan hormon dalam tubuh. Bagi perempuan khususnya, enzim pada kuaci bisa menyeimbangkan produksi estrogen dan progesteron, sehingga membantu dalam mengelola gejala sindrom pramenstruasi, tiroid, dan juga mengurangi mual di pagi hari selama trimester pertama kehamilan. Kandungan vitamin B6 pada kuaci juga membantu mensintesis protein dan metabolisme, serta menjaga keseimbangan tubuh.
3. Mengatur lemak tubuh
Keunggulan kuaci dari biji bunga matahari adalah kaya magnesium, yang bisa meyehatkan jantung, mendetoksifikasi racun dengan cara membasmi kuman jahat, sehingga secara aktif berjuang melawan lemak yang berlebih saat metabolisme tidak bekerja baik.
Baca Juga: Walau Kecil, Kuaci Simpan Banyak Nutrisi Tersembunyi!
4. Membuat efek kenyang
Kuaci dari biji bunga matahari bisa menurunkan kadar kolesterol jahat. Kuaci tinggi kalori yang sangat baik untuk mengurangi rasa lapar, sehingga memicu rasa kenyang saat mengonsumsinya. Artinya, tubuh akan tetap merasa kenyang tanpa harus banyak makan.
5. Baik untuk pencernaan
Manfaat lain dari biji bunga matahari adalah dapat membantu mengatasi gejala sembelit dan sindrom iritasi usus besar (IBS). Enzim yang ada dalam biji kuaci mengatur sekresi cairan pencernaan dan menghilangkan racun yang tidak perlu dari tubuh, sehingga ia bisa memastikan bahwa perut dan usus Anda tetap berfungsi dengan baik setiap saat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?