Suara.com - Hati-hati! Hindari 7 Hal Ini Jika tak Ingin Alami Penuaan Dini
Munculnya kulit kering, plek hitam, garis halus hingga keriput di wajah memang tidak bisa dihindari saat memasuki usia 40 tahun khususnya bagi perempuan.
Namun, tidak sedikit perempuan yang sudah mengalami plek, kulit kering hingga keriput di wajah pada usia 20 tahun. Kok bisa? Ya, ada banyak hal yang bisa menyebabkan dan mendukung wajah tampak lebih tua atau penuaan dini.
Agar dapat menghindari penuaan dini, penting mengetahui apa sih penyebab penuaan dini pada perempuan? Dr. Inneke Jane Hidajat, Sp.KK, MKes dalam acara Dusdusan.com menghadirkan produk skincare terbaru N’Pure Marigold pada Rabu (28/11/2019), menjelasnkan apa sih penyebab penuaan dini dan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya.
1. Terpapar sinar matahari
Indonesia menjadi negara dengan dengan musim panas yang cukup dominan, maka penting untuk menjaga kulit dari terkena sinar matahari. Penelitian mencatat sekitar 70 persen proses penuaan kulit tergantung pada jumlah paparan sinar matahari ke kulit. Hal ini terjadi lantaran radiasi matahari mempercepat penghancuran kolagen melalui proses oksidasi.
Proses oksidasi itu juga menghancurkan materi genetik pada kulit. Proses ini juga amenyebabkan munculnya kulit kasar, tipis dan keriput. Dalam jangka waktu yang lama, kulit dapat menjadi kering dan sensitif.
2. Merokok dan alkohol
Percepatan penuaan ini terjadi karena pada perokok vitamin C yang baik untuk kulit berkurang di dalam darah. Konsumsi alkohol juga menyebabkan kerusakan pada tekstur dan warna kulit. Alkohol juga membuat munculnya kapiler dan kemerahan pada pipi.
Baca Juga: 7 Arti Kerutan di Wajah yang Mengartikan Anda Sedang Tidak Sehat
3. Konsumsi gula dan karbohidrat
Pola makan yang tak bergizi juga berdampak buruk untuk kulit. Terlalu banyak konsumsi gula dan makanan manis dapar membuat kulit kaku dan kehilangan elastisitas. Kekurangan protein serta nutrisi dari buah-buahan dan sayuran juga tak baik untuk perkembangan kulit. Protein penting untuk produksi kolagen dan serat elastis yang membuat kulit tampak segar. Sedangkan buah-buahan dan sayuran kaya akan antioksidan yang dapat memperlambat proses penuaan kulit wajah.
4. Stres
Stres dapat menyebabkan peningkatan hormon kortisol dan adrenalin yang mempercepat proses penuaan. Depresi yang berkepanjangan juga membuat regenerasi kulit terhambat. Hal ini terjadi karena depresi membuat sel yang hendak tumbuh justru mati.
5. Kurang tidur
Kurang tidur membuat pertumbuhan sel-sel kulit baru terhambat. Pasalnya, regenerasi kulit terjadi selama proses tidur. Selama tidur, hormon-hormon yang memicu pembaharuan jaringan kulit muncul dan berkembang. Pada orang yang kurang tidur proses ini terjadi dan menyebabkan penuaan kulit terjadi lebih cepat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar