Suara.com - Serangan panik biasanya dianggap sebagai bagian dari gangguan psikis. Tetapi, Catherine Wilcockson menyarankan agar orang tidak mengabaikan serangan panik karena bisa jadi tanda penyakit serius.
Catherine Wilcockson (36), seorang ibu 3 anak itu mengaku sering mengalami gejala serangan panik. Setelah diperiksa ternyata ia memiliki tumor otak seukuran buah apel.
Sebelumnya, Catherine Wilcockson mengaku mudah merasa lelah selama setahun terakhir. Tetapi, ia mengira itu hanya kelelahan biasa.
Akhirnya Januari 2019, Catherine mulai mengalami serangan panik saat bermain dengan putrinya. Ia pun langsung pergi ke dokter karena mengira menderita derelisation dan diberi obat antidepresan.
Tetapi, Catherine terus mengalami serangan pank karena obat tersebut tidak berpengaruh pada kondisinya. Beberapa bulan kemudian, Catherine mengalami kejang hingga terjatuh dan mengenai kepala putrinya.
Catherine pun segera dibawa ke rumah sakit umum menggunakan ambulans. Setelah CT scan, terungkap bahwa Catherine memiliki tumor sebesar buah apel di otaknya.
Wanita 36 tahun itu pun meyakini bahwa tumor otaknya sudah ada sejak masih anak-anak. Karena, Catherine teringat bahwa orangtuanya sudah menduga ia memiliki tumor otak di awal usia 20 tahun.
Beruntungnya, ahli bedah masih bisa mengangkat sebagai tumor otaknya. Tetapi, tumor tersebut masih berisiko tumbuh kembali. Kini, Catherine pun harus menunggu kemoterapi kedua.
"Saya pergi ke dokter bulan Januari dan saya menjelaskan kondisiku yang saya pikir hanya derelisation. Dokter memberikan obat antidepresan tetapi tidak bekerja sampai saya harus cuti selama 3 minggu di bulan Januari," ujar Catherine dikutip dari metro.co.uk.
Baca Juga: Mengenal Gejala Gangguan Panik, Ketahui 5 Faktanya!
Catherine mengatakan bahwa dosis obatnya sempat ditingkatkan karena masih mengira serangan paniknya merupakan gejala derelisation. Karena tak kunjung baik, Catherine merasa dokter perlu pemindaian lebih lanjut.
"Saya melihat orang-orang dengan derelisation mengalami serangan panik seperti saya. Tetapi, saya baru menyadari bahwa dokter salah diagnosis yang ternyata penyebabnya tumor otak. Karena itu, saya menyarankan orang-orang agar menyelidiki lebih dalam ketika mengalami serangan panik," jelasnya.
Catherine menyangka tumor otaknya sudah tumbuh sejak usia 6 tahun karena penyakit itu telah memengaruhi kepribadian serta kehidupan sehari-harinya.
Karena itulah ukuran tumor otaknya sudah sebesar buah apel. Bahkan dokter mengatakan kalau Catherine sudah memiliki tumor tersebut sejak 20 tahun lalu.
"Tumor itu bisa diobati tetapi juga bisa tumbuh kembali. Tapi mudah-mudahan jika tumor tumbuh lagi setelah 5-10 tahun lagi ketika tenaga medis sudah memiliki solusinya," jelasnya.
Berita Terkait
-
Pria Viral Kejang Saat Demo di Medan Ternyata karena Belum Makan
-
Polda Sumut Bantah Aniaya Pria yang Viral Saat Demo di Medan: Dia Terjatuh
-
KKN Unand Edukasi Warga Lubuk Sikaping soal Tanggap Kejang Demam Anak
-
Bukan Fiksi, Film Ini Tampilkan Perjuangan Nyata Melawan Tumor Otak
-
Epilepsi 16 Tahun Sembuh! Tonton Perjuangan Tim Dokter dalam Film Awake Brain Surgery
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif