Suara.com - Kemenkes Beberkan Kronologi KLB Hepatitis A di Depok, Seperti Apa?
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr. Anung Sugihantono, M. Kes menyayangkan terlambatnya informasi terkai wabah Hepatitis A yang menjangkit SMPN 20 Depok untuk sampai ke Kemenkes RI.
Seharusnya kata Anung, kejadian ini sudah dilaporkan ke Kemenkes dalam 1x24 jam, saat ada penyakit yang sama secara serempak tiba-tiba terjadi. Laporan sejenis itu sudah diatur dalam sistem kewaspadaan dini yang wajib dilakukan dinas kesehatan kota terkait.
"Sempat mengingatkan teman-teman di Depok, kejadian tanggal 12 November, tapi laporan baru sampai tanggal 21 itu kan harusnya (dilaporkan) paling lambat ya tanggal 14 November sudah sampai kesini, 12 November harusnya 1x 24 jam di kabupaten, dari kabupaten ke provinsi ke kita, jadi satu kesatuan besar," ujar Anung saat konferensi pers di Kemenkes RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).
Lalu sebenarnya seperti apa kronologi persebaran jumlah wabah Hepatitis A di Depok? Bagaimana bisa terdeteksi, hingga di ketahui jumlahnya? Berikut kronologi berdasarkan laporan Kemenkes RI.
12 November 2019
Dinas Kesehatan Kota (DKK) Depok terima telepon dari UPT Puskesmas Rangkapan Jaya, ada kasus Hepatitis di SMPN 20 Depok. Hasil verifikasi ada 6 murid dengan gejala hepatitis.
13 November 2019
Baca Juga: Hepatitis A Serang Siswa SMP di Depok, Waspada Keamanan Jajanan Sekolah
Puskesmas Rangkapan Jaya melakukan investigasi ke SMPN 20 Depok. Didapatkan informasi 105 siswa absen, 10 orang dirawat di RS.
14 November 2019
Puskesmas Rangkapan Jaya investigasi lanjutan ditemukan kasus tambahan 16 orang penderita hepatitis (8 Orang dirawat di RS dan 8 orang berobat ke klinik Puskesmas).
18 November 2019
Dinkes Kota Depok melakukan investigasi lanjutan ditemukan 72 orang dengan gejala hepatitis A hasilnya 51 positif Rapid Diagnostic Test (RDT).
21 November 2019
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban