Suara.com - Hepatitis A kembali merebak, kali ini terjadi di kota Depok, Jawa Barat. Puluhan siswa SMPN 20 Depok dan beberapa guru serta karyawan dinyatakan tertular oleh infeksi virus hepatitis A yang ada pada makanan dan minuman.
"Miris memang kalau sumber penularan ada di sekolah atau seputar sekolah. Food safety memang masalah utama, baik di sekolah-sekolah maupun di masyarakat kita," kata akademisi dan praktisi kesehatan, Prof. Dr. Ari F Syam SpPD-KGEH dalam rilis yang dibagikan ke media.
Prof. Ari juga menyinggung mengenai keamanan pangan yang disajikan. Untuk mencuci bekas makan piring dan sendok, kata Prof. Ari, pedagang hanya menggunakan dua ember dan lap yang dipakai berulang-ulang.
Untuk itu, lanjutnya, perlu adanya pengawasan terus menerus dengan melibatkan semua pihak, khususnya pihak sekolah dan juga siswa melalui Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).
Apa itu Hepatitis A?
Menurut Prof. Ari, hepatitis A adalah infeksi organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A dan ditularkan melalui makanan atau minuman atau melalui kontak langsung. Selain itu, hubungan seksual juga bisa menjadi penyebab tertular hepatitis A melalui seksual secara anal atau oral.
"Virus ini terdapat pada feses pasien yang terinfeksi, oleh karena itu makanan dan minuman menjadi media utama penyebab penularan infeksi ini," katanya lagi.
Pasien dengan hepatitis A, biasanya datang sudah dalam kondisi kuning dan BAK berwarna seperti air teh. "Gejala yang timbul bisa ringan sampai berat bahkan jika terjadi hepatitis fulminan akibat virus hepatitis A ini dapat menyebabkan kematian."
Pasien biasanya mengalami demam seperti orang yang mengalami gejala flu, sakit badan, mual dan kadang disertai muntah, nafsu makan menurun dan lemas. Pasien juga merasakan nyeri di perut kanan atas karena virus hepatitis A biasanya meradang menyerang liver.
Baca Juga: Kasus Hepatitis A di Depok, Kadinkes Periksa Jajanan di Sekitar SMPN 20
Pemeriksaan laboratorium akan menunjukkan peningkatan kadar bilirubin dan peningkatan tinggi dari SGOT dan SGPT. Penyakit ini bisa sembuh total bila pasien melakukan istirahat total.
"Obat-obat yang diberikan sifatnya hanya menghilangkan gejala yang muncul misal, jika diare diberikan obat anti diare, kalau mual diberikan anti mual, jika demam diberikan obat anti demam, jika lemas diberikan vitamin dan asupan makannya diperhaikan. Obat suplemen hati kadang kala diberikan untuk mengurangi peradangan hati yang terjadi."
Tambah Prof. Ari, pasien tidak perlu diisolasi dan tidak boleh tidur sekamar dengan orang sehat.
Beberapa pencegahan bisa dilakukan adalah dengan hidup sehat, makan teratur dan cukup gizi, istirahat cukup, dan banyak mengonsumsi buah serta sayur-sayuran. "Cuci tangan pakai sabun yang rutin, sebelum dan sesudah makan dan setelah keluar dari toilet, apalagi penyakit ini tertular melalui makanan dan minuman. Khusus untuk yang mengurus orang sakit dengan hepatitis A, harus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik, kalau perlu dengan mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis