Suara.com - Sebuah studi baru menemukan adanya peningkatan dalam perawatan orang yang cedera akibat bermain ponsel selama 10 tahun ini. Tak tanggung-tanggung, kasus cedera ini meningkat hingga 3 kali.
Menurut Daily Mail, antara 1998 hingga 2016, database nasional AS mencatat ada ribuan kunjungan di seluruh rumah sakit.
Peneliti memperkirakan di seluruh Amerika, ada lebih dari 76.000 orang pernah dilarikan ke UGD akibat mengalami cedera saat bermain ponsel, terutama ketika berjalan, berkendara, bermain game Pokemon Go! dalam periode tersebut.
Tak hanya itu, peneliti juga mengungkap kasus baru. Pada 2007, ada 9 kasus baru per sejuta orang dan pada 2016 angka tersebut naik menjadi tiga kali lipatnya, menjadi 29 kasus per sejuta orang.
Para peneliti dari Rutgers University Medical School yang mengumpulkan data kasus, memperingatkan jumlah tersebut akan naik. Hal itu karena semakin banyaknya orang yang memiliki ponsel dan menjadi terikat dengannya.
"Ketika ponsel semakin berpengaruh, mereka juga berpotensi menjadi lebih berbahaya," kata penulis studi, Dr Boris Paskhover.
"Cedera akibat ponsel sudah lama dilaporkan. Sebagian besar dalam konteks insiden terkait mengendarai," sambungnya.
Sebagian besar responden, yakni orang yang mengalami kasus ini, berusia antara 13 hingga 19 tahun. Sedangkan untuk usia di bawah 13 tahun, mereka lebih banyak cedera akibat ponsel itu sendiri.
"Cedera terkait ponsel pada kepala dan leher telah meningkat tajam selama periode 20 tahun terakhir. Meski kebanyakan kasus cenderung sederhana, beberapa cedera memiliki risiko komplikasi jangka panjang," sambungnya.
Baca Juga: Studi: Bermain Ponsel sebelum Tidur dapat Tingkatkan Kadar Gula Darah!
Menurutnya, temuan ini dapat meningkatkan kewaspadaan orang-orang tentang bahaya menggunakan ponsel saat melakukan kegiatan lain.
Sementara itu, studi terkait telah dipublikasikan di jurnal JAMA Otolaryngology-Head and Neck Surgery pada 5 Desember 2019 kemarin.
Berita Terkait
-
Maarten Paes Keluhkan Bekas Cedera, Absen di Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Gawat! Maarten Paes Belum 100 Persen Pulih dari Cedera
-
Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Maarten Paes: Ada Sedikit Luka
-
Legenda Timnas Belanda: Senang Ole Romeny Comeback ke Timnas Indonesia, tapi...
-
Kata-kata Maarten Paes Kasih Kabar Baik untuk Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru