Suara.com - Kontroversial, PETA Sebut Minum Bir Lebih Sehat Daripada Susu
Kita semua tahu sejak lama jika mengonsumsi alkohol tidak baik untuk kesehatan, Termasuk saat kita mengonsumsi bir. Namun, ada sebuah pernyataan yang cukup kontroversial dikeluarkan oleh PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) baru-baru ini..
Dilansir Times of India, bir justru lebih sehat untuk manusia daripada susu. Dalam pernyataan resmi itu, PETA berkata bahwa bir bisa memperkuat tulang dan tidak menyebabkan obesitas.
"Bir lebih baik untuk Anda daripada susu. Studi menunjukkan bahwa bir dapat memperkuat tulang dan memperpanjang hidup, sementara susu terkait dengan obesitas, diabetes, dan kanker. Minumlah dengan bertanggung jawab, dan jangan minum susu!" tulis PETA.
Pernyataan ini tentu sangat mengejutkan, mengingat kita semua tahu manfaat susu sejak kecil yang kita minum dalam masa pertumbuhan. Namun, PETA membuat klaim ini dan laporan penelitiannya tercantum dalam Harvard School of Public Health.
Penelitian tersebut muncul sebagai upaya PETA untuk membuat lebih banyak orang beradaptasi dengan veganisme. Namun, klaim ini tentu bertentangan dengan apa yang selama ini kita yakini.
Untuk mengetahui lebih dalam, manfaat bir dan susu, berikut penjelasannya, yang dilansir Times of India.
1. Manfaat Bir
Memang masih menjadi pokok perdebatan, apakah bir sebenarnya lebih baik dari susu? Bir, yang dikenal sebagai minuman beralkohol, dipercaya memiliki beberapa manfaat kesehatan yang mengejutkan. Terbuat dari biji-bijian sereal seperti gandum malt, wheat, jagung, dan beras; bir menjanjikan mengandung nutrisi penting. Bir terbuat dari 90 persen air dan termasuk serat larut, kalsium, zat besi, dan banyak lagi nutrisi. Bir juga merupakan sumber antioksidan.
Baca Juga: Viral Bocah 2 Tahun Masuk IGD karena Kebanyakan Minum Susu, Sakit Apa?
Minumal beralkohol ini dikenal membantu meningkatkan kesehatan tulang. Tak hanya itu, bir juga dipercaya sebagai sumber makanan penting untuk pertumbuhan, kesehatan tulang dan jaringan ikat.
Dalam penelitian PETA, sebaliknya, susu dikaitkan dengan masalah kesehatan yang serius seperti penyakit jantung, obesitas, diabetes, dan kanker. Susu juga diyakini menjadi penyebab berbagai kondisi seperti jerawat, masalah pada mukus, dengan gejala intoleransi laktosa.
2. Manfaat Susu
Telah dinikmati di seluruh dunia selama ribuan tahun, susu dikenal sebagai minuman tersehat yang bisa diminum siapa pun. Minuman ini memiliki beberapa nutrisi yang hadir di dalamnya. Susu diperlukan untuk perkembangan manusia secara keseluruhan.
Namun, menurut PETA susu cenderung meningkatkan penyakit jantung. Susu diyakini sebagai faktor risiko aterosklerosis dan penyakit jantung koroner (PJK) karena kandungan kolesterol, asam lemak jenuh dan laktosa di dalamhya. Sementara bir meningkatkan kolesterol baik dalam tubuh Anda dan mencegah kerusakan akibat kolesterol jahat. Ini juga menghentikan darah dari pembekuan yang bisa menjadi hal yang baik dan buruk.
3. Kesimpulan
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan