Suara.com - Kanker, penyakit yang begitu ditakuti oleh umat manusia, karena dianggap pengobatan kanker begitu sulit dan tingkat kesembuhannya pun kecil. Tak heran kalau kanker dianggap sebagai beban di masyarakat.
Dikutip dari hasil studi yang dilakukan BMC Medicine tahun 2015, lebih dari 75% pasien kanker akan mengalami kematian atau kebangkrutan ekonomi dalam waktu 12 bulan setelah diagnosis.
Selain beban ekonomi, studi lain juga menyebut adanya beban psikososial. Pada anak-anak dengan orangtua yang terdiagnosis kanker, misalnya, mereka akan mengalami kekurangan perhatian dan kasih sayang sehingga berisiko mengalami masalah emosi dan perilaku. Dan semakin banyaknya kasus kanker yang terjadi di usia produktif, hal ini juga berdampak pada timbulnya beban sosial yang nyata di masyarakat.
Kanker, meski di satu sisi memang pengobatannya tak mudah, ada sisi kesalahpahaman yang beredar di masyarakat seputar pengobatan kanker. Hal ini, secara langsung ataupun tidak, bisa menjadi penghambat dalam keberhasilan pengobatan kanker.
Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, SpPD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam workshop Terobosan Imunoterapi Kanker Telah Hadir di Indonesia bulan November lalu di Jakarta, mengungkap 3 kesalahpahaman umum tentang pengobatan kanker yang beredar di masyarakat.
1. Biopsi membuat kanker menjalar
Sifat kanker memang menjalar, sehingga tanpa biopsi pun, kanker pasti akan menjalar dalam kurun waktu beberapa bulan mendatang.
Biopsi sel kanker diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Tanpa biopsi, dokter tidak dapat mendiagnosis, sehingga tidak boleh melakukan pengobatan apapun, meski 99% sudah diyakini itu adalah kanker.
2. Takut dioperasi/dibedah
Baca Juga: Ketahui 3 Pengobatan Kanker Lidah, Penyakit yang Diderita Ibunda Nunung
Ketika dokter memberi opsi untuk operasi atau bedah guna mengangkat sel kanker, banyak orang menolak lantaran takut. Padahal, itu justru kabar baik. Kanker, kalau masih bisa dioperasi atau dibedah, itu kemungkinan besar masih belum menyebar, dan justru hasilnya akan lebih baik.
Salah satu jenis kanker yang paling sering ditawarkan opsi operasi atau bedah adalah kanker payudara. Tapi, ketika kanker payudara sudah menyebar ke mana-mana, percuma melakukan operasi, karena kankernya tak hanya ada di payudara saja, tetapi sudah ada juga di tempat atau organ lain.
3. Takut pada pengobatan sistemik atau kemoterapi
Banyak orang seram membayangkan kalau harus dikemoterapi. Berbagai efek samping kemoterapi langsung terbayang, mulai dari rambut rontok, badan lemas, mual, muntah, bahkan ada yang sampai meninggal.
Pengobatan kemoterapi sendiri bertujuan untuk menghambat siklus hidup sel kanker, yaitu dengan cara mencegah supaya inti sel tidak membelah. Sel kanker sendiri merupakan sel yang pertumbuhannya sangat cepat. Itu sebabnya, kemoterapi tak hanya menghancurkan sel kanker, tapi juga sel normal yang pertumbuhan atau proses pembelahan selnya cepat. Misalnya, rambut yang pertumbuhannya cepat, atau sel leukosit. Itu alasan kenapa kemoterapi berdampak pada kerontokan rambut, anemia, mual, muntah, dan sebagainya.
Meski begitu, efek dari kemoterapi tidak bisa disamaratakan antarpasien yang satu dengan pasien yang lain. Tubuh manusia berbeda-beda, sehingga respons yang ditunjukkannya pun tak akan sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara