Suara.com - Tahun 2019 sebentar lagi akan usai, ada banyak pola diet yang menjadi tren sepanjang tahun ini. Tren diet yang akan datang di tahun 2020 pun tentu akan sedikit berbeda.
Seorang ahli gizi memprediksi bahwa tren diet tahun 2020 akan berkaitan dengan makanan nabati. Selain itu, minuman bebas alkohol dan daging juga akan menjadi tren.
"Makanan nabati, khususnya protein nabati atau diet nabati akan menjadi daya tarik di tahun 2020. Apakah Anda akan memutuskan menjadi vegan sepenuhnya atau akan memasukkan beberapa makanan nabati ke dalam menu diet?" ujar Kristen Beck, ahli gizi Australia dikutip dari Daily Mail.
Pola makan nabati akan menjadi tren diet tahun 2020 karena konsumsi lebih banyak sayuran dianggap baik untuk kesehatan manusia. Diet nabati terbaik terdiri dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Berikut ini beberapa tren diet yang diprediksi akan terjadi pada 2020 mendatang.
1. Biji-bijian
Selama lima tahun terakhir, quinoa cukup menjadi daya tarik untuk dikonsumsi sehari-hari. Tetapi sekarang ini orang lebih membutuhkan variasi dari pola makannya.
Beck pun memprediksi akan banyak variasi makanan dari biji-bijian yang memberikan manfaat kesehatan seperti mengurangi kolesterol, menurunkan risiko stroke, penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Menurutnya, roti atau produk gandum apapun yang terbuat dari biji-bijian akan terus meningkat popularitasnya. Karena hal ini berdampak pada kesehatan kita, terutama usus.
Baca Juga: Minum Air Rendaman Kayu Manis Setiap Hari, Rasakan 5 Manfaat Kesehatannya
2. Makanan nabati
Pada akhirnya, makanan nabati yang diproses dan dikemas akan memenuhi supermarket. Karena makanan nabati lebih menarik, terutama dari segi kesehatan. Menurut Beck, nantinya akan banyak makanan ringan variasi baru seperti makanan olahan yang mengandung minyak nabati.
3. Tepung alternatif
Menurut Beck, tren diet nabati yang diprediksi akan terjadi tahun 2020 juga akan mendorong orang memilih tepung dari buah-buahan atau sayuran.
Prediksinya, tepung dari pisang dan kelapa akan menjadi inovasi baru dalam makanan kemasan seperti pasta kering yang berbahan dasar kacang-kacangan. Karena tepung ini mengandung protein dan serat lebih banyak dari gandum biasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah