Suara.com - Gangguan kecemasan memengaruhi jutaan orang secara global. Gaya hidup, terutama pola makan, bisa menjadi salah satu cara untuk mengelola gangguan kecemasan.
Begitu pun sebaliknya, ada beberapa makanan yang dapat memicu gejala gangguan kecemasan pada orang yang telah terdiagnosis dengan kondisi tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut makanan yang sebaiknya dihindari apabila Anda memiliki kondisi gangguan kecemasan.
1. Alkohol
Alkohol sering dikonsumsi untuk menangkan saraf, padahal dampaknya justru tidak demikian.
"Meskipun mungkin terasa menenangkan saraf, alkohol dapat berdampak negatif pada hidrasi dan tidur, yang keduanya dapat memicu gejala kecemasan," kata Erin Palinski, RD, CDE, penulis Belly Fat for Dummies.
Berdasarkan Healthline, alkohol dapat mengubah kadar serotonin dan neurotransmiter di otak, yang membuat kecemasan semakin memburuk. Ketika minuman ini habis, pengidap kemungkinan akan merasa lebih cemas.
2. Kefein
Ya, minuman favorit sejuta umat ini ternyata dapat memicu munculnya gejala gangguan kecemasan.
Baca Juga: Akibat Rumor Tak Berdasar, Jihyo TWICE Alami Depresi dan Gangguan Kecemasan
Menurut National Coffee Association, 62 persen orang minum kopi setiap hari dan jumlah rata-rata harian sedikit di atas 3 cangkir per peminum kopi.
"Kadar kafein yang tinggi tidak hanya dapat meningkatkan kecemasan dan kegugupan, tetapi juga menurunkan produksi serotonin kimia yang terasa enak di tubuh, menyebabkan mood depresi," tambah Palinski-Wade.
Sebuah studi menemukan responden yang minum 300 miligram kafein sehari melaporkan stres hampir dua kali lipat.
3. Gula buatan dan gula halus
Penelitian menunjukkan bahwa walaupun gula tidak menyebabkan kegelisahan, gula dapat menciptakan perubahan dalam tubuh yang dapat memperburuk gejala kecemasan dan merusak kemampuan tubuh untuk secara efektif mengatasi stres, menurut Fox News.
Reaksi gula sama seperti reaksi kafein di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati, jantung berdebar, sulit konsentrasi dan kelelahan. Semua kondisi ini diartikan sebagai tahap awal dari kecemasan atau serangan panik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis