Suara.com - Wang Guangfa, seorang spesialis pernapasan Universitas Peking sekaligus ahli pernapasan China terkemuka terinfeksi virus corona setelah mengunjungi Wuhan pekan lalu. Pihak mereka menduga kondisi ini disebabkan oleh perlindungan mata yang tidak memadai ketika kunjungan.
Wang Guangfa sempat menjadi perhatian publik karena berpendapat bahwa penyakit menular ini bisa dicegah dan dikendalikan.
Wang juga dianggap sebagai salah satu pahlawan dalam perang China melawan sindrom pernapasan akut parah (SARS) pada 2003 silam.
Tapi, kini ia juga mendapatkan banyak komentar karena jatuh sakit sendiri setelah mengatakan bahwa penyakit menular ini dapat dikendalikan.
Meski begitu, Wang masih bersikeras mengendalikan penyakit virus corona ini dengan langkah-langkah yang lebih kuat.
Wang mengatakan sulit untuk mencari kesimpulan seberapa cepat virus corona ini menyebar dan seperti apa orang yang paling rentan. Karena, para ahli tidak memiliki semua informasi yang bisa mengungkap hal tersebut.
"Sebelum saya kembali ke Beijing, ketika mengunjungi beberapa klinik demam, saya menyadari bahwa situasinya sudah memburuk. Namun, kondisi ini masih bisa dicegah dan dikendalikan meskipun masyarakat harus membayar lebih," kata Wang, dikutip dari scmp.com.
Wang mengatakan pihaknya telah mencari tahu bagaimana bisa terinfeksi virus corona setelah mengunjungi klinik demam dan bangsal isolasi sementara di Wuhan.
"Saat itu kami sangat waspada dan mengenakan topeng N95. Tapi aku mendadak menyadari kalau kita tidak memakai kacamata pelindung," ujarnya.
Baca Juga: Akibat Potongan Pensil Menusuk Mata, Tengkorak Balita 1 Tahun Retak!
Akibatnya, Wang menyadari kalau mata kirinya terserang konjungtivitas pada dua hingga tiga jam. Kemudian, dia mulai mengalami demam dan radang selaput lendir di hidung ketika kembali ke Beijing.
Wang mengaku awalnya mengira sedang terserang flu karena dia belum melihat pasien virus corona di Wuhan mengalami konjungtivitas. Tetapi, perawatan anti-flu terbukti tidak efektif dan ia terus menderita demam intermiten.
Karena itu, Wang berkesimpulan bahwa virus corona masuk ke dalam tubuhnya melalui mata saat berkunjung ke Wuhan tanpa alat pelindung mata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan