Suara.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kemenkes RI, Achmad Yurianto, menekankan bahwa pasti negatif. Kabar mengenai adanya 3 pasien suspect virus corona -- yang merupakan wisatawan asing -- yang dirawat di RSUP Sanglah, Bali dan 1 pasien suspect virus corona di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Jakarta,
"Ya, kalau positif pasti sudah sampai ke saya laporannya. Ini belum ada di saya, maka masih dugaan. Saya belum ada terima laporan warga negara asing China dan turis Meksiko yang baru kembali dari China diduga kena virus corona," katanya kepada wartawan di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
Untuk mencegah penularan virus corona yang berasa dari Wuhan, China, Achmad Yurianto mengatakan, pihaknya melalui instansi terkait melakukan pemeriksaan ketat sesuai Standard Operating Procedure (SOP) kepada semua warga negara asing, baik warga negara China maupun warga yang baru berkunjung dari China.
"Dugaan (suspect) jangan disalahartikan pasti terjangkit, karena batuk dan demam hingga sesak itu adalah gejala banyak penyakit. Jadi, diduga itu hanya penyebutannya saja bukan berarti kemungkinan besar. Diduga mungkin tifus juga, diduga inflluenza juga," katanya merinci.
Merebaknya kasus virus corona dari China yang mulai menyebar di beberapa negara, Achmad Yurianto mengimbau masyarakat harus peduli kesehatan. Bukan hanya mencegah virus corona, tapi semua virus yang memicu penyakit. Menurutnya, banyak penyakit yang bisa ditularkan lewat pernapasan.
"Oleh karena itu jangan menganggap bahwa virus masuk hanya lewat udara. Boleh kita pakai masker, tapi tangan kita memegang sesuatu yang sudah tercemar misalnya, ada yang bersin di situ kita pegang. Misalnya makan tanpa cuci tangan, ya (virusnya) masuk juga. Pakai masker tapi tidak cuci tangan ya virusnya masuk juga," bebernya merinci.
Tak hanya itu, Achmad Yurianto juga mengimbau masyarakat untuk membiasakan hidup bersih, cuci tangan, makan makanan yang bersih, gaya hidup bersih dan sehat jadi kunci. Jadi, jangan cuma cegah virus corona ini, tapi semua," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, ada tiga pasien yang merupakan wisatawan asing dibawa ke RSUP Sanglah, diduga terjangkit virus corona.
“Tiga pasien itu masih 'suspect' belum pasti, untuk menjelaskan itu perlu pemeriksaan swab dan sudah dikirim ke Jakarta belum ada hasilnya. Sementara kami rawat sebagai observasi dulu,” kata Sudartana, Jumat (24/1/2020) dilansir Antara.
Baca Juga: Khawatir Tertular Pasien Suspect Corona, Petugas RSPI Wajib Pakai Masker
Tiga pasien tersebut terdiri dari satu orang dewasa asal Meksiko dan dua anak-anak berusia sekitar 5 - 6 tahun yang berasal dari China.
"Satu pasien dari Meksiko ini memang sebelumnya dia dapat lama ada di China kemudian dia ke Filipina lalu ke Jakarta dan sejak seminggu lalu ada di Bali, dengan keluhan panas. Ada yang dirujuk dari RS BIMC dan ada juga yang datang sendiri ke Sanglah," katanya.
Kekinian, satu pasien dari Meksiko dinyatakan negatif virus corona dan dibolehkan pulang, sedangkan dua pasien anak-anak dari China masih menunggu hasil laboratorium, meski kondisinya mulai membaik.
Kondisi serupa dialami pula oleh 1 pasien suspect corona virus yang dirawat di RSPI Sulianti, Jakarta.
Direktur Medik dan Perawatan RSPI Sulianti, dr Diany Kusumawardhani, Jumat (24/1/2020) mengatakan, kondisi pasiennya saat ini stabil dan tidak ada perburukan, masih menunggu hasil laboratorium Litbangkes Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental