Suara.com - Benarkah Punya Diabetes Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona?
Virus corona semakin menjadi setelah menginfeksi lebih dari 1900 orang di Wuhan, China. Tidak kurang dari 6 negara juga ikut terjangkit seperti Amerika, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Singapura dan Prancis.
Akademisi dan Praktisi Klinis, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH mengungkapkan fakta berdasarkan laporan peneliti China, yang dipublikasi melalui The Lancet beberapa waktu lalu. Dalam laporan disebutkan jika risiko virus corona kemungkinan lebih tinggi bagi mereka yang miliki penyakit penyerta seperti diabetes melitus (DM), hipertensi, dan liver kronis.
"Sekitar 31 persen mempunyai penyakit penyerta antara lain hipertensi, DM, penyakit paru kronis, penyakit liver kronis dan 1 pasien dengan keganasan. Jadi bisa disampaikan pasien dengan penyakit penyerta menjadi berisiko terinfeksi oleh virus ini," ujar Prof. Ari melalui rilisnya kepada Suara.com, Senin (27/1/2020).
Selain itu temuan yang didapatkan, meski kini corona bisa menjangkit anak-anak. Namun dari temuan awal-awal penyebaran corona tidak ada yang menjangkit anak-anak. Sebagian didominasi umur dewasa dan lansia.
"Laporan dari 41 kasus (corona) ini 30 pasien atau 73 persen laki-laki. Hampir 50 persen dari pasien berumur 25 hingga 49 tahun dan 34 persen berumur 50 hingga 64 tahun. Yang menarik tidak ada anak-anak atau remaja yang dilaporkan dari 41 pasien ini," ungkapnya.
Mereka yang positif corona baru, akan mendapat beragam pemeriksaan ketat di laboratorium dari pemeriksaan darah, sistem kekentalan darah, tes biokimia seperti fungsi hati dan ginjal, LDH, elektrolit.
Spesimen dari saluran pernafasan antara lain dari swab nasal, faring, cairan lavase bronkoalveolar, sputum, aspirasi bronkial untuk melihat virus-virus yang ada seperti virus influenza, flu burung, adenovirus, virus parainfluenza, virus SARS dan MersCoV menggunakan RT-PCR.
Bersyukur, di Indonesia sendiri hingga kini belum ada yang didapati positif virus corona. Gejala yang diantisipasi lebih oleh pemerintah ialah, mereka yang mengalami gejala pneumonia seperti batuk, pilek, demam, sesak napas dan bersin setelah pulang dari China akan segera diisolasi untuk dapat penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: WNI di China: Benar, Ada yang Tiba-tiba Jatuh Pingsan karena Virus Corona
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!