Suara.com - Peneliti dari University of Missouri telah menemukan bahwa 94% guru sekolah menengah pertama (SMP) mengalami tingkat stres tinggi, yang dapat berkontribusi pada hasil negatif bagi siswa.
"Sekolah menengah pertama adalah waktu yang sangat penting dalam kehidupan siswa ketika mereka beralih dari sekolah dasar dan memiliki banyak guru yang berbeda," kata Keith Herman, profesor di MU College of Education, dikutip dari Science Daily.
"Sangat penting bahwa kita memahami bagaimana stres berdampak pada guru SMP sehingga kita dapat menemukan cara untuk mendukung mereka," lanjutnya.
Herman, bersama dengan sesama peneliti MU Wendy Reinke, Sara Prewett, Colleen Eddy dan Alyson Savale, mempelajari data yang dikumpulkan dari sembilan sekolah menengah di dua distrik sekolah kota di Midwest.
Para peneliti menemukan bahwa hampir semua guru melaporkan stres yang tinggi. Mereka juga menemukan bahwa guru bervariasi dalam cara mereka mengatasi stres.
Kelompok terbesar, 66%, melaporkan stres tinggi dan koping (cara mengatasi stres) tinggi. Lalu hampir sepertiga dari peserta, 28%, melaporkan stres tinggi dan koping yang rendah. Sedangkan hanya 6% guru sekolah menengah melaporkan tingkat stres yang rendah dan kemampuan koping yang tinggi.
"Sayangnya temuan kami menunjukkan banyak guru tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengatasi stres pekerjaan mereka," kata Herman.
"Buktinya jelas bahwa stres guru terkait dengan keberhasilan siswa, sehingga sangat penting bahwa kami menemukan cara untuk mengurangi lingkungan sekolah yang penuh tekanan sambil juga membantu guru mengatasi tuntutan pekerjaan mereka," jelasnya.
Herman menyarankan bahwa distrik sekolah bisa menyediakan akses ke inisiatif dan program yang mempromosikan kesehatan mental untuk meningkatkan kondisi bagi guru SMP. Ini dapat mencakup program kesehatan, dukungan organisasi untuk guru dan intervensi kesehatan mental.
Baca Juga: Meski Alami Gangguan Mental, Pria 50 Tahun Ini Tetap Rawat Ibunya
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas