Suara.com - Seperti yang diketahui, mengambil sesi terapi adalah solusi yang tepat untuk mengatasi gangguan kesehatan mental. Namun, jika Anda merasa sesi terapi sejauh ini tidak berhasil, ada langkah proaktif yang dapat Anda ambil.
Langkah pertama, kata para ahli, adalah mencoba dan mencari tahu apa yang salah. "Terapi itu seperti obat," psikolog klinis dr. Josh Klapow Ph.D pada Bustle. "Ada berbagai jenis terapi untuk kondisi yang berbeda . Dan seperti halnya obat-obatan, terapi yang tidak sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan sensitivitas seseorang mungkin tidak efektif."
Seperti halnya obat, terapi bisa memakan waktu cukup lama untuk bekerja dan terlihat hasilnya. Anda seharusnya tidak secara otomatis memberikan jaminan setelah satu minggu, kecuali terapis Anda melanggar batas atau tidak benar-benar mendengar keluhan Anda.
Terapis idealnya harus diberikan setidaknya dua atau tiga sesi kesempatan sebelum Anda memutuskan memakai jasanya.
Namun demikian, terapi juga dapat kehilangan efektivitasnya seiring waktu. Jika ini masalahnya, Anda mungkin perlu jenis terapi yang berbeda.
"Istilah 'terapis' adalah istilah yang sangat luas yang mencakup segala sesuatu mulai dari pekerja sosial klinis berlisensi, hingga konselor keluarga, konselor profesional berlisensi, psikolog klinis hingga psikiater," kata dr. Klapow.
Orang-orang tersebut tidak semuanya dilatih dengan cara yang sama dan mereka tidak dapat memberikan jenis perawatan yang sama. Jika Anda bersama terapis yang tidak memenuhi syarat untuk menyediakan jenis perawatan yang Anda inginkan, atau jika kebutuhan Anda sekarang di luar kemampuan mereka, Anda mungkin kesulitan.
Seorang terapis yang baik, kata dr. Klapow, akan menyambut perasaan Anda dan memiliki rencana tindakan. "Mereka harus dapat merekomendasikan program terapi yang berbeda, istirahat, atau membantu Anda mengomunikasikan mengapa Anda merasa dampak terapi tidak sehebat itu," katanya.
Mengubah terapis atau metode terapi bisa sulit secara emosional, dan idealnya terapis lama Anda akan membantu Anda melalui proses. Jika Anda tidak dapat berbicara dengan terapis lama Anda tentang apa yang salah, McBain merekomendasikan membuat catatan tentang hal itu atau berbicara dengan anggota keluarga atau teman.
Baca Juga: Terapi Hormon Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara, Ini Alasannya!
Ketika terapi berhenti bekerja, itu bisa menandakan masalah kecil yang perlu diperbaiki, atau masalah yang lebih besar yang membutuhkan perubahan yang lebih mendasar.
Bagaimanapun, penting untuk tidak menyimpannya untuk diri sendiri. Semakin jujur Anda, semakin banyak bantuan yang bisa Anda peroleh, jadi berani dan berbicaralah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar