Suara.com - Seorang pejabat medis Hong Kong mengklaim bahwa wabah virus corona yang kini memiliki nama resmi COVID-19, dapat menginfeksi lebih dari 60 persen populasi global jika metode penahanan gagal.
Dilansir dari Daily Mail, Profesor Gabriel Leung, ketua kedokteran kesehatan masyarakat di kota itu, juga mengatakan bahkan jika angka kematiannya satu persen, itu masih bisa membunuh jutaan orang.
Jika Profesor Leung benar dan penyebarannya terus meningkat, dengan populasi global saat ini lebih dari 7 miliar, itu berarti virus memiliki potensi untuk menginfeksi lebih dari 4 miliar.
Dan jika satu persen dari orang-orang itu mati, itu berarti akan ada lebih dari 45 juta kematian.
Lebih dari 45.000 orang di hampir 30 negara telah menangkap virus yang belum pernah terlihat, yang dinamai COVID-19. Setidaknya 1.100 telah meninggal.
Para ahli yang mempelajari wabah itu, yang dimulai di kota Wuhan di China, memperkirakan kasus akan terus meningkat.
Mereka juga mengatakan jumlah sebenarnya akan jauh lebih tinggi daripada angka yang ditunjukkan karena ribuan pasien hanya memiliki gejala ringan atau tidak menunjukkan gejala.
Harapannya adalah, dengan pengetahuan dan tes diagnostik untuk coronavirus sekarang lebih luas, orang-orang didiagnosis lebih cepat.
Ini berarti mereka dapat dipindahkan ke ruang isolasi untuk menahan penyebaran, yang seharusnya membantu mencegah infeksi mencapai potensi maksimalnya.
Baca Juga: Klaim Media Arab: Virus Corona Hasil Konspirasi AS dan Israel Lawan China
Tetapi para kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemarin mendesak para ahli virus untuk berhenti 'melemparkan angka-angka yang tidak berdasar'.
Jumlah kasus baru yang dilaporkan di China setiap hari sudah mulai berkurang, menurun lima dari delapan hari terakhir. Para ilmuwan yang menangani krisis mengatakan itu adalah tanda yang menggembirakan.
Mike Ryan, direktur eksekutif program darurat kesehatan WHO mengatakan semua orang berbicara tentang tetap tenang dan menjaga populasi kita tetap tenang.
"Mari kita berhati-hati dalam melemparkan angka, spekulasi dan menakuti orang. Saya hanya mengingatkan semua orang untuk tidak mulai melempar angka yang tidak ada dasar untuk saat ini," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia