Suara.com - Lembaga Penelitian Media Timur Tengah (MEMRI) menyebutkan, sejumlah laporan di media Arab telah menuding Amerika Serikat dan Israel terlibat dalam penyebaran virus corona. Konspirasi ini bertujuan untuk melumpuhkan sektor ekonomi dan psikologis China.
Al-Watan, media lokal Arab Saudi bahkan secara terang-terangan mengklaim, bukan suatu kebetulan virus corona muncul di AS dan Israel, meski AS telah mengonfirmasi temuan 12 kasus.
"Virus 'ajaib' ini ditemukan kemarin di China, besok di Mesir, namun tidak muncul hari ini. Besok atau lusa ditemukan di AS atau Israel, tapi bisa jadi di negara-negara miskin lainnya seperti Burundi atau Kepulauan Comoro," demikian laporan Al-Watan seperti disadur Suara.com dari The Jerussalem Post, Kamis (13/2/2020).
Tak hanya itu, AS dan Israel juga dituding berada dibalik penciptaan wabah lainnya di bumi Arab.
"Beberapa tahun lalu, Mesir mengumumkan bergantung pada unggas dan mengekspornya ke luar negeri. Ini menandai, mereka tak membutuhkan unggas dari AS, Perancis dan negara lainnya. Tiba-tiba di sana muncul virus flu burung untuk menggerogoti kebangkitan (ekonomi Mesir)," lanjut laporan itu.
Media Suriah Sebut Perang China vs AS
Sebelum Al-Watan mengungkap tudingannya, surat kabar Suriah Al-Thawara mengklaim virus corona adalah bagian dari perang China-AS, pada awal Februari.
"Dari Ebola, Zika, SARS, flu burung,flu babi, antraks, penyakit sapi gila hingga virus corona, semua virus mematikan ini diproduksi oleh AS untuk memusnahkan orang-orang di dunia," bunyi laporan tersebut.
Mereka juga mengatakan, AS telah mengubah perang biologis dengan perang jenis baru untuk mengganti aturan main serta menggeser konflik ke jalur konvesional.
Baca Juga: Paling Hits: Pangeran Harry Takut Botak, Valentine Idaman Meghan Markle
Media Mesir Soroti Wuhan
Hal senada juga disampaikan, situs berita Mesir, Vetogate.com memaparkan alasan Wuhan dipilih sebagai pusat penyebaran virus corona.
Mereka menyebutkan, pabrik-pabrik di Amerika menjadi yang pertama memproduksi jenis virus dan bakteri, mulai dari virus cacar yang mematikan, virus pes hingga sapi gila dan flu babi yang muncul beberapa tahun terakhir.
"Wuhan, kota yang saat ini dilanda virus corona adalah kota industri, tapi tempat ini menjadi kota terkaya ke-delapan China setelah Shanghai," tulisnya.
Kota tersebut kini berada di bawah nama-nama kota besar lainnya seperti Guangzhou, Beijing, Tianjing dan Hong Kong.
"Kota ini (Wuhan) layak menjadi tempat AS untuk melancarkan aksinya.Di sini. layanan kesehatan yang jauh lebih rendah dibandingkan kota-kota lain," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima