Suara.com - Banyak pihak meragukan status Indonesia yang masih zero corona Covid-19. Salah satunya Australia yang malah memasukkan Indonesia ke dalam daftar negara wajib diwaspadai terkait penyebaran Covid-19.
Langkah ini memancing komentar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Daeng M Faqih, yang menyebut Australia tidak fair karena mencurigai Indonesia tanpa dasar yang jelas.
"Ya, kalau menurut saya ini nggak fair, nggak bisa bilang dicurigai-dicurigai, harus ada hasil yang betul-betul konkret. Kalau mencurigai begitu, itu nggak pasti," ujar dr. Daeng saat dihubungi Suara.com, Senin (2/3/2020).
Persoalan Covid-19, kata dr. Daeng, adalah sesuatu yang pasti dan harus didasarkan pada bukti Ilmiah. Sedangkan kecurigaan terhadap Indonesia adalah berdasarkan asumsi, bukan bukti valid dan itu keliru.
"Ini (Covid-19) persoalan yang eksak yang pasti, nggak bisa kita main curiga, karena di Indonesia kan betul-betul tidak ada yang terlapor. Atas dasar apa mereka curiga, kalau atas dasar pemeriksaan dan itu positif, okelah kan itu objektif. Tapi kalau curiga tanpa hasil pemeriksaan, itu sangat subyektif, dan itu nggak baik, bagi siapapun nggak baik," papar dr. Daeng.
Jika kecurigaan ini didasarkan pada alasan yang jelas, alias ditemukan kasus positif Covid-19 mungkin persoalan tidak terlalu besar. Akan tetapi, hingga kini belum ada yang terkonfirmasi di Indonesia, sehingga dianggap kecurigaan itu tidak berdasar.
"Iya, harus ada bukti bahwa ditemukan kasus, ini kan tidak ada bukti main curiga, itu nggak boleh, asumsi kan nggak boleh. Ini kan persoalan yang berkaitan dengan kasus. Masa, kasus dicurigai tanpa ada bukti hasil yang konkrit, nggak bisa begitu," ungkapnya.
"Bagi pemerintah Indonesia itu efeknya nggak bagus, kalau main curiga begitu," sambungnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, sebuah imbauan terpasang di papan pengumuman salah satu rumah sakit di Australia, yakni St Vincents's Private Hospital Sydney, yang menyebutkan jika Indonesia masuk dalam salah satu negara yang diwaspadai corona Covid-19, bersama Hong Kong, Jepang, Singapura, dan Thailand.
Baca Juga: Cegah Virus Corona Covid-19, Coba 7 Cara AlamI Untuk Jaga Kekebalan Tubuh
Jadi mereka yang merasa memiliki gejala pneumonia seperti batuk, pilek, sesak napas, dan bersin-bersin setelah tiba dari daftar negara tersebut, untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?
-
Cara Mencegah Stroke Sejak Dini dengan Langkah Sederhana, Yuk Pelajari!
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?