Suara.com - Terkait wabah virus corona Covid-19 di Indonesia, pentingnya mencuci tangan menjadi pesan yang harus disampaikan berkali-kali.
Suara.com mencoba mengingatkan kembali cara atau teknik mencuci tangan yang baik dan benar.
Dirangkum dari informasi Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia atau PDEI, berikut adalah step demi step mencuci tangan yang bisa kamu lakukan agar tercegah dari infeksi virus corona Covid-19:
1. Basahkan kedua tangan dengan air bersih mengalir, matikan keran, lalu tuang sabun secukupnya
2. Gosok kedua tangan, pastikan kamu menggosok sela-sela jari, kedua punggung tangan, dan bawah kuku
3. Kaitkan seluruh jari dengan telapak saling menyentuh, dan gosok bagian dalam, bergantian dua sisi tangan
4. Kemudian tukar posisi. Kaitkan jari-jari tangan kiri di atas punggung tangan kanan dan gosok bagian punggung tangan bergantian
5. Gosok jempol kiri menggunakan tangan kanan dengan gerakan memutar, begitu pula sebaliknya
6. Lakukan selama 20 detik selama menggosok tangan
7. Bilas tangan hingga bersih dengan air yang mengalir
8. Keringkan kedua tangan dengan handuk bersih atau angin-anginkan
9. Jika memungkinkan, matikan keran menggunakan siku atau gunakan tisu untuk menghalangi tanganmu yang sudah bersih saat mematikan keran.
Kekinian, jumlah kasus infeksi corona Covid-19 memang sangat mengkhawatirkan. Pada Rabu (4/3) angka orang yang terinfeksi Covid-19 telah menembus angka 92.880 orang dengan angka kematian menembus 3.168 jiwa.
Meski begitu, bukan tak ada harapan untuk sembuh dari virus ini. Hingga hari ini, angka kesembuhan mencapai 48.587 jiwa dari total jumlah yang terinfeksi.
Mencuci tangan sendiri menjadi salah satu senjata yang dianggap ampun melawan paparan virus corona Covid-19.
"Mencuci tangan dengan sabun adalah cara terbaik untuk mengeliminasi kuman dalam jumlah besar. Jika berada di tempat yang tak ada air maupun sabun, gunakan gel pembersih tangan beralkohol. Gel pembersih tangan ampuh untuk mengurangi kuman, namun tidak bisa membasmi keseluruhan bakteri," kata Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI), dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT dari informasi tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (4/3/2020).
Catatan Redaksi:
Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Baca Juga: Jadi yang Terbesar Setelah China, Kasus Corona di Korsel Mendekati 5.000
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?