Suara.com - Cegah Penularan Virus, Tasya Kamila Praktikkan Etika Batuk yang Tepat
Seperti diketahui, penularan virus corona Covid-19 terjadi lewat droplet atau partikel kecil dari mulut atau hidung penderita. Karenanya sangat penting untuk menerapkan etika bersin dan batuk yakni ditutup menggunakan siku tangan.
Yang menarik, mantan artis cilik Tasya Kamila ternyata sudah dari dulu menerapkan petika batuk dan bersin dengan cara tersebut. Bahkan dalam sebuah acara, sesekali ketika batuk ia selalu menutup mulut dan hidungnya dengan siku tangan.
"Emang dibiasakan sih, bukan dari kecil tapi aku pernah baca dari pas sekolah SMP atau apa kalau untuk batuk itu bagusnya kaya gini," ujar Tasya seraya mempraktikan batuk di Menara Astra, Sudirman, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Alasan siku digunakan sebagai penutup, kata dia, karena siku tangan jadi organ tubuh yang jarang tersentuh secara sengaja. Tidak seperti telapak tangan yang digunakan hampir di setiap kegiatan.
"Karena (siku tangan) nggak ketahuan, karena tangan kita kan dipakai buat ngapa-ngapain untuk makan, megang muka, untuk pegang orang lain, sementara kalau sakit jarang banget itu kita nyikut orang atau ngejilat sikut sendiri kan susah, sehingga meminimalisir penyebaran virus kalau batuk," terang Tasya.
Karena sudah terbiasa menerapkan etika batuk dengan cara yang benar, maka ketika wabah virus Corona Covid-19 melanda -- dimana orang dipaksa untuk peduli kesehatan, Tasya Kamila pun mulai menurunkan kebiasaan baik itu pada para ponakannya sejak dini.
"Keponakan-keponakan aku udah dibiasain. Walaupun agak susah sih memang kalau anak kecil, karena mereka belum terbiasa untuk batuk kayak gini. Nutup mulut ketika batuk belum terbiasa, tapi itu udah harus kita contohkan ke anak-anak kecil supaya ketika mereka batuk atau bersin nggak langsung ke muka orang," tutupnya.
Baca Juga: Ditahan, 1 WNI Diamond Princess Tak Dibawa ke Pulau Sebaru Gegara Batuk
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh