Suara.com - Sebuah foto yang diduga di ambil dari episentrum wabah corona Covid-19 yaitu Wuhan, menjadi viral di media sosial Twitter.
Pada keterangan foto yang diunggah oleh akun @Kakshko, ditulis bahwa foto tersebut diambil di luar rumah sakit Wuhan, China, saat sore menjelang matahari tenggelam.
"Pasien virus corona berusia 87 tahun menyaksikan matahari tenggelam bersama dokter di luar rumah sakit Wuhan. #COVID-19," tulis @Kakshko.
Pada foto tersebut, nampak pasien tengan berbaring di kasur beroda khas rumah sakit. Pasien menunjuk ke arah matahari ditemani seseorang yang diduga dokter yang tengah mengenakan pakaian hazmat atau hazardous materials menutupi tubuhnya.
Ketika ditanya mengenai sumber foto oleh salah satu netizen, netizen lain mengatakan bahwa foto tersebut telah beredar di media sosial China--Weibo. "Foto ini sudah menyebar di Weibo. Pasien hendak melakukan scan atau cek sesuatu dan memutuskan untuk menikmati matahari tenggelam dengan dokternya untuk beberapa saat setelah satu bulan diisolasi," jawab akun @semangkasegar.
Foto tersebut lantas menuai rasa empati dan haru di tengah masyarakat khususnya warganet. Banyak dari mereka menggambarkan foto tersebut sebagai kejadian laiknya pasca-bencana.
"Ini sangat sempurna untuk dijadikan poster film paska-bencana besar," tulis salah satu warganet.
"Saya tidak mengerti kenapa tapi foto ini membuat saya sedih. Saya merasa senang bahwa empati dan kasih sayang masih ada dan baik-baik saja," tulis lainnya.
"Saya tidak tahu apakah saya harus suka atau bersedih," tulis warganet lain.
Baca Juga: China Klaim Vaksin Virus Corona akan Dirilis Bulan Depan
Bukan hanya soalan matahari tenggelam, beberapa warganet juga cukup teliti untuk membuat foto tersebut memiliki nilai yang lebih dalam.
Salah satunya komentar seorang warganet yang bertanya ke mana semua orang dalam foto tersebut. Dari foto, memang hanya terlihat dua orang baik si pasien maupun si dokter yang berada di luar ruangan.
"Di mana semua orang? Tidak ada satu pun di jalanan? Tidak ada satu pun di balkon menyaksikan matahari tenggelam?" tanya satu warganet.
"Lebih dari 31755 matahari terbit di hidup orang tersebut selam hidupnya dan pemandangan itu masih memberikan sensasi luar biasa," tulis warganet lain.
Tidak diketahui siapa dan kapan foto ini diambil, tapi semoga saja foto ini merupakan bukti bahwa keadaan akan menjadi lebih baik di saat-saat wabah corona Covid-19 seperti sekarang.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis