Suara.com - Demi mencegah penyebaran virus corona Covid-19 lebih luas, semua orang pun disarankan mengisolasi diri di dalam rumah. Tindakan ini berfungsi mencegah orang tertular atau menularkan virus ke orang lain.
Tetapi, orang dengan kondisi kesehatan serius lebih diutamakan untuk mengisolasi diri atau menghindari kontak sosial selama 12 minggu.
Dalam hal ini, orang berusia 70 tahun yang memiliki kondisi kesehatan mendasari dan wanita hamil sangat disarankan untuk membatasi interaksi sosial dengan teman dan orang lain.
Karena, orang tua usia 70 tahun dengan kondisi kesehatan yang mendasari lebih berisiko tertular flu dan terinfeksi virus. Apalagi jika mereka memiliki riwayat penyakit pernapasan seperti asma.
Berikut ini dilansir oleh The Sun, beberapa kriteria orang yang perlu mengisolasi diri selama 12 minggu untuk mencegah penularan virus corona Covid-19.
1. Orang usia 70 tahun ke atas
Lansia sangat rentan dan berisiko terhadap infeksi virus corona Covid-19, karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah. Sehingga mereka lebih baik berada di dalam rumah karena tubuhnya kurang mampu melawan corona Covid-19.
"Kami tahu bahwa seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh orang akan melemah. Itulah sebabnya orang tua berisiko tinggi komplikasi serius dan infeksi virus corona," kata dr. Sarah Jarvis, Direktur Klinis Patient Access.
2. Ibu hamil
Baca Juga: Bisa 'Tangkal' Corona, Jahe Juga Bermanfaat Baik untuk Vitalitas Lelaki
Ibu hamil juga termasuk kelompok yang rentan terinfeksi virus corona Covid-19. Karena itu, ibu hamil perlu mengisolasi diri di dalam rumah selama 12 minggu.
Meskipun belum ada bukti yang kuat, tetapi wanita hamil dengan virus corona Covid-19 dilaporkan berisiko melahirkan prematur.
3. Orang dengan kondisi kesehatan parah
Orang-orang dengan masalah pernapasan parah seperti cystic fibrosis harus mengisolasi diri selama 12 minggu. Karena, orang dengan kondisi ini lebih mungkin terserang infeksi virus corona Covid-19.
Begitu pula dengan orang yang memiliki kondisi kesehatan parah seperti, masalah paru-paru, jantung hingga penyakit ginjal berat yang perlu cuci darah.
4. Pasien kanker
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan