Suara.com - Henky Solaiman, aktor senior dan mantan pemain sinetron Dunia Terbalik sedang membutuhkan transfusi darah golongan AB. Karena, Henky Solaiman baru saja menjalani operasi kanker usus di Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta.
Verdi Solaiman, anak Henky Solaiman mengatakan ayahnya membutuhkan transfusi darah karena tekanan darahnya tidak stabil. Kondisi ini disebabkan oleh kadar hemoglobin Henky Solaiman yang rendah sebelum operasi kanker usus.
"Tekanan darahnya menurun, tadi sih udah naik, ntar turun lagi, naik, ntar turun lagi. Doa aja, biar naik terus," kata Verdi dihubungi Kamis (19/3/2020).
Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, penyebab kanker usus cukup sulit ditemukan. Tetapi, risiko kanker usus ini bisa diturunkan dan dihindari dengan mengubah gaya hidup sehat.
Meski begitu, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker usus pada seseorang seperti dilansir oleh Mayoclinic.org, termasuk:
1. Usia yang lebih tua
Kanker usus besar bisa menyerang segala usia, tetapi meyoritas terjadi pada orang usia 50 tahun ke atas. Tapi, kini tingkat kanker usus besar pada dewasa muda di bawah 50 tahun juga sudah meningkat.
2. Riwayat pribadi kanker kolorektal atau polip
Jika Anda sudah menderita kanker usus besar atau polip usus non-kanker, maka Anda lebih berisiko menderita kanker usus di kemudian hari.
Baca Juga: Sebagian Anak Derita Penyakit Serius karena Corona Covid-19, Ini Alasannya!
3. Kondisi usus inflamasi
Penyakit radang usus kronis, seperti kolitis ulserativa dan penyakit crohn juga bisa meningkatkan risiko seseorang menderita kanker usus besar.
4. Riwayat keluarga dengan kanker usus besar
Anda lebih berisiko terkena kanker usus besar jika ada anggota keluarga sedarah yang menderita penyakit ini. Jika lebih dari satu anggota keluarga yang menderita kanker usus besar, maka risiko Anda menderita lebih besar.
5. Diet rendah serat dan tinggi lemak
Kanker usus besar dan kanker dubur bisa berkaitan dengan diet rendah serat dan tinggi lemak serta kalori. Sejumlah penelitian telah menemukan risiko kanker usus meningkat para orang yang suka makan daging merah dan daging olahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!