Suara.com - Di tengah pandemi virus corona Covid-19, para pejabat kesehatan di seluruh dunia mendesak semua orang menerapkan jarak sosial atau mengurangi kontak sosial.
Dalam hal ini, beberapa pekerja pun disarankan menyelesaikan pekerjaannya di rumah untuk membantu memerangi dan mencegah penyebaran virus corona Covid-19 semakin luas.
Tetapi, seorang ahli bedah ortopedi mengatakan bekerja dari rumah bisa menimbulkan masalah baru, yakni memengaruhi postur tubuh seseorang.
"Ketika bekerja di rumah, masalah yang dihadapi kebanyakan orang adalah mereka tidak memiliki ruang kerja yang sama seperti di kantor. Karena itu, postur atau posisi tubuh mereka mungkin akan berbeda ketika bekerja di rumah dan di kantor," kata Dr. Rahul Shah, ahli tulang belakang dan leher, dikutip dari Fox News.
Postur tubuh yang buruk bisa memengaruhi kesehatan dalam berbagai hal, seperti sakit kepala, punggung, leher, pinggul, lutut hingga sakit kaki.
Menurut Harvard Health, postur tubuh yang tidak benar bisa memengaruhi nyeri bahu, nyeri rahang, masalah kelelahan, pernapasan, inkontinensia, sembelit dan pencernaan lambat.
Jadi, bekerja dari rumah dalam kondisi meja dan kursi yang tidak sama seperti di kantor bisa meningkatkan risiko Anda memiliki postur tubuh buruk.
"Cobalah buat ruang kerja di rumah seperti di kantor Anda supaya tidak memengaruhi postur tubuh seiring berjalannya waktu," ujarnya.
Sebab, tubuh Anda akan bereaksi berbeda ketika bekerja di permukaan yang lembut, seperti sofa. Seharusnya Anda mencari permukaan yang keras seperti kursi dan meja kantor.
Baca Juga: Masturbasi Bisa Bikin Rambut Lelaki Rontok, Mitos atau Fakta?
"Kecenderungan alami seseorang ketika duduk di sofa atau tidur akan membungkuk ke depan. Jika Anda bekerja di ruangan seperti ini, Anda perlu mencoba melawan kecenderungan itu. Anda perlu mencoba tetap duduk tegak agar tidak memengaruhi postur tubuh," jelasnya.
Bila Anda duduk hampir sepanjang hari, cobalah berdiri dan aktif secara fisik. Hal itu karena kebanyakan duduk diam dan tidak aktif bisa memengaruhi kesehatan tubuh.
"Mereka yang bergerak dan meningkatkan detak jantung, maka mereka cenderung memiliki otot lebih rileks dan tak terlalu lelah," jelasnya.
Shah pun menyarankan seseorang untuk berdiri setiap setengah jam duduk dan mengubah posisi tubuh setiap 30-40 menit.
"Posisi duduk Anda adalah komponen penting lainnya. Selain itu, mata juga harus mengarah 10 derajat dari garis horisontal. Karena cara ini bisa membantu bahu istirahat dan membiarkan siku duduk pada sudut 90 derajat," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat