Suara.com - Seruan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kepada tenaga medis untuk tidak layani pasien Covid-19, ikut dikomentari Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes.
Ia mengatakan seruan itu seumpama permintaan tolong kepada seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah untuk menjamin keselamatan petugas medis dalam menangani pandemi Covid-19, dengan memastikan ketersediaan alat perlindungan diri (APD).
"Ini adalah tangisan untuk semua, kita tidak mempermasalahkan itu kayak apa, darimana-darimana, please help me! Jadi ini harus membacanya (seruan IDI) begitu. Ajakan semua lapisan, please help me! Ini cry for mama, ini fakta di lapangan risiko itu tertinggi di garda terdepan," ujar dr. Kuntjoro saat berbincang dengan Suara.com, Sabtu (28/3/2020).
"Mama-nya siapa, ya pemerintah, ya masyarakat, please help me! Produsen apa aja, masker, APD yang ada di Indonesia ini. Bahkan beralih fungsi, pabrik tekstil. Please, ini perang yang juga istilahnya, biasanya tenaga medis itu berada di belakang perang, di belakang tentara-tentara," katanya.
Dalam perang melawan virus corona Covid-19 saat ini, posisi tenaga medis sejajar dengan tentara yang kerap berada di barisan terdepan. Petugas medis dan staf rumah sakit juga memiliki keluarga yang menanti di rumah. Jadi, kata dr. Kuntjoro, sudah semestinya mereka diberikan APD, agar mereka bisa menyambung nyawa.
Jika pun ada seruan tidak melayani pasien dari IDI, kata dia tidak sekonyong-konyong dan semudah itu pasien ditinggalkan. Apalagi para petugas medis dan dokter ini memiliki sumpah dan janji dokter untuk mengobati pasien.
"Nggak ada naluri untuk menyetop orangnya di depan. Bahkan ada yang pakai jas ujan, bikin ini dan sebagainya dengan risiko yang paling menakutkan bagi keluarganya. Jadi, please ini membacanya kita tidak mempersalahkan bahwa itu akan stop, nggak!" ungkapnya.
"Masyarakat yang mampu, tolonglah dibantu kami pengadaan APD. Sampai detik ini tenaga-tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit betul-betul berjibaku," sambungnya.
Sementara itu, terkait surat seruan itu, sebagai ketua PERSI, dr. Kuntjoro belum menerima tembusan surat. Ia hanya tahu itu beredar ramai di media sosial.
Baca Juga: APD Sumbangannya Dipakai Paramedis, Nikita Mirzani Nangis
"Oh (PERSI) nggak (terima surat), itu di medsos," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif