Suara.com - Salah satu cara membunuh kuman, yang juga termasuk virus corona baru atau SARS-CoV-2, pada permukaan adalah menggunakan cairan disinfektan. Sayangnya, tidak sedikit orang yang dianggap salah kaprah dalam penggunaan cairan ini. Salah satu bentuknya adalah dengan dibuatnya bilik disinfektan di berbagai tempat.
Hal ini pun ditentang banyak pihak, termasuk dokter.
"Disinfektan itu diperuntukkan untuk benda mati dengan perlakuan yang benar. Disinfektan tidak diperuntukkan untuk tubuh manusia," kata Tan kepada Suara.com, Minggu (29/3/2020).
Ada berbagai macam cairan disinfektan yang umum digunakan dalam bilik disinfeksi ini, antara lain diluted bleach (larutan pemutih/natrium hipoklorit), klorin dioksida, etanol 70%, kloroksilenol, electrolyzed salt water, amonium kuarterner (seperti benzalkonium klorida), glutaraldehid, hidrogen peroksida (H2O2), dan larutan lainnya.
Sejumlah pakar dari Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung pun turut menganggapi maraknya kasus yang dinilai kurang tepat ini.
"Waktu kontak efektif dan konsentrasi cairan disinfektan yang disemprotkan ke seluruh tubuh dalam bilik disinfeksi untuk membunuh mirkoba belum diketahui, apalagi waktu kontak efektif terhadap virus SARS-CoV-2," tulis mereka dalam sebuah artikel yang terbit pada Sabtu (28/3/2020) di situs resmi perguruan tinggi tersebut.
Baik Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan penggunaan produk disinfektan yang belum teruji efektivitasnya jika digunakan dengan metode aplikasi lain seperti fogging dan electrostatic sprayer atau penyemprotan.
"Hingga saat ini, belum ada data ilmiah yang menunjukkan berapa persen area tubuh yang 'terbasahi' cairan disinfektan dalam bilik ini serta seberapa efektif metode ini dalam 'membunuh' mikroba."
"Ketika disinfektan disemprotkan dalam bilik ini, bisa jadi virus justru menyebar ke area yang tidak terbasahi oleh cairan ini. Hal ini dapat membahayakan pengguna bilik selanjutnya jika ada virus yang 'tersisa' di dalam bilik dan terhirup pengguna tersebut."
Baca Juga: Dokter Kritisi Pembuatan Bilik Disinfektan: Bukan Untuk Tubuh Manusia!
Tidak hanya itu, penyemprotan ke tubuh manusia, udara, dan jalan raya juga disebut tidak efektif. Apabila dilakukan secara berlebihan justru akan berdampak pada lingkungan.
"Salah satunya adalah timbulnya resistensi, baik resistensi bakteri ataupun virus terutama apabila disinfektan tidak digunakan pada konsentrasi idealnya."
Menurut mereka perlu dilakukan lebih lanjut terkait pemilihan cairan disinfektan yang aman dan efektif untuk bilik disinfeksi.
"Mengingat dengan cara ini memungkinkan terjadinya kontak antara cairan disinfektan dengan kulit, mata dan dapat terhirup."
Para pakar pun kembali mengingatkan bahwa pencegahan pemaparan virus corona baru yang sesuai dengan rekomendasi WHO adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun, mandi serta mengganti pakaian setelah melakukan aktivitas di luar, serta menerapkan physical distancing minimal satu meter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka