Suara.com - Anak Sedang Stres Bisa Tak Tahu Gejalanya, Bunda Harus Waspada
Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga bsia merasakan dan mengalami stres. Bedanya, stres pada anak gejalanya kerap tak terlihat karena berbeda dengan orang dewasa.
Apalagi saat situasi wabah virus corona yang memaksa kegiatan sekolah dilakukan di rumah. Psikolog Anak dan Keluarga Roslina Verauli, MPsi., Psi, mengatakan orang tua harus memahami gejala stres yang dialami anak.
"Anak gak paham apa itu stres. Mereka gak paham apa yang dialami, mereka sebetulnya gak suka. Kangen sekolah, kangen teman-teman, kangen gurunya. Sayangnya anak-anak gak bisa atau belum memahami bahwa mereka stres," kata psikolog yang akrab disapa Vera itu, dalam siaran langsung melalui Instagram Bebeclub, Minggu (29/3/2020) malam.
Vera menyampaikan ada beberapa ciri yang menjadi gejala bahwa anak-anak sedang mengalami stres. Ciri paling umum merupakan perubahan perilaku anak.
"Anak yang tadinya gak terlalu senang nempel sama ibunya belakangan kok pengen nempel terus. Anak yang semula ceria, mood-nya jadi mudah berubah," ucapnya.
Perubahan sikap itu bisa berakibat menjadi rendahnya rasa toleransi anak terhadap sekitar. Sehingga, lanjut Vera, anak akan mudah marah dan menangis ketika permintaannya tidak segera dikabulkan.
Sama halnya seperti orang dewasa, anak-anak yang mengalami stres juga bisa berdampak pada waktu tidurnya menjadi lebih banyak atau justru berkurang. Demikian juga dengan nafsu makannya akan berpengaruh.
"Kalau anak sudah mulai mengalami ini jangan-jangan anak sudah mulai stres," katanya.
Baca Juga: Anak Dijemput Petugas Medis karena Positif Corona, Keluarga Menangis
Vera menyarankan agar orang tua menanyakan langsung pada anak kondisi yang dialaminya. Dengan demikian, anak akan merasa dipahami.
"Tanya saja, 'bosen gak di rumah aja, kangen gak sama temen-teman'. Biarkan mereka cerita agar merasa diperhatikan," katanya.
Jika memiliki saudara kakak atau adik, orang tua bisa melibatkan mereka untuk bermain bersama di rumah. Namun jika tidak ada, dengan memanfaatkan telepon video, biarkan anak bermain dengan teman-temannya.
"Hubungi teman-temannya, mereka bisa whatsapp call sama-sama di jam tertentu via online tentunya. Ini bisa mengurangi kerinduan si kecil," ucap Vera.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA