Suara.com - Di tengah wabah virus corona Covid-19, banyak orang berusaha melindungi dirinya sendiri dengan memakai masker. Tetapi, banyak orang justru memakai masker bedah yang seharusnya dibutuhkan tenaga medis.
Beberapa ahli penyakit menular pun khawatir bahwa penggunaan masker justru membuat orang sudah merasa aman. Lalu, mereka justru mengabaikan jarak sosial yang bisa menyebabkan penularan virus corona Covid-19.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pun mempertimbangkan mengubah pedoman untuk semua orang mengenai pemakaian masker di tengah pandemi virus corona Covid-19 ini.
Saat ini panduan CDC mengenai penggunaan masker masih dalam pengembangan. Tetapi, CDC menyarankan agar masyarakat tidak memakai masker medis, seperti masker bedah dan masker N95 untuk melindungi dirinya.
Karena, persediaan masker medis sangat terbatas dan masker ini lebih dibutuhkan oleh petugas medis. Sementara itu, masyarakat bisa menggunakan masker DIY atau masker kain.
Menurut pejabat kesehatan, penggunaan masker kain ini bisa menurunkan risiko habisnya persediaan masker medis untuk para petugas medis.
CDC juga mengeluarkan pedoman bahwa orang yang sehat tidak memerlukan masker medis. Karena, masker kain sudah cukup melindungi diri dari virus corona Covid-19.
Sejumlah ilmuwan dan pakar kesehatan pun telah menyarankan semua orang yang berpergian keluar untuk selalu memakai masker. Tetapi, mereka menyarankan untuk pemakaian masker kain buatan sendiri.
Thomas Inglesby, direktur Johns Hopkins Center for Heatlh Security, menyarankan CDC harus mendesak semua orang sehat memakai masker non medis untuk melindungi dirinya dari virus corona Covid-19.
Baca Juga: Harapan Baru, Alat Ini Mampu Mendeteksi Virus Corona Dalam 5 Menit
"Semua orang, termasuk orang-orang tanpa gejala harus didorong untuk mengenakan masker kain atau masker nonmedis untuk melindungi diri," jelasnya dikutip dari Washington Post.
Scott Gottlieb, seorang internis dan mantan komisioner Food and Drug Administration juga mengatakan bahwa masker kain berfungsi sama dengan masker bedah. Masker kain ini bisa membatasi atau mencegah tetesan cairan pernapasan tubuh dari orang yang sakit menginfeksi orang sehat.
Selain penggunaan masker kain, CDC juga menyarankan semua orang untuk menjaga jarak sosial selama pandemi virus corona Covid-19. Setidaknya, Anda perlu menjaga jarak sekitar 6 kaki dari orang lain.
Karena, menjaga jarak sosial juga bisa melindungi diri agar tak terkontaminasi tetesan cairan pernapasan tubuh orang yang terinfeksi virus corona Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental