Suara.com - Selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, pemerintah dan pakar kesehatan tetap mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Selama masa karantina ini, kita memiliki banyak waktu untuk beristirahat, menikmati waktu bersama keluarga, dan melakukan berbagai hobi. Namun, sebenarnya kita tidak menghabiskan banyak energi seperti biasanya.
Tetapi mengapa kita masih merasa lelah walau mengeluarkan sedikit energi?
Dilansir The Health Site, berikut beberapa alasan tubuh lelah selama karantina:
1. Kurangnya waktu di luar
Kurangnya waktu di luar rumah ini dapat berdampak negatif pada tubuh. Menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan artinya kita tidak mendapatkan paparan sinar matahari.
Ahli mengatakan ini dapat berdampak pada ritme sirkardian, siklus bangun dan tidur tubuh.
Tubuh membutuhkan paparan sinar matahari untuk mensistesis vitamin D. Gangguan jam tubuh memengaruhi kemampuan kita untuk fokus dan membuat tubuh lelah.
2. Terpisah dari alam
Baca Juga: Mental Perawat Pasien Corona di Kediri Kelelahan, Dikasih Makan Warga
Studi menunjukkan menghabiskan waktu dengan alam meningkatkan energi fisik dan mental serta membuat kita merasa lebih hidup.
3. Terlalu terpapar kabar buruk
Terlalu banyak berita buruk juga dapat menyebabkan otak mati, yang menyebabkan kelelahan, menurut psikolog. Ketika pikiran terus-menerus disibukkan dengan pikiran cemas tentang apa yang mungkin terjadi, itu dapat melelahkan otak.
4. Kurangnya aktivitas fisik
Ketika kita menghabiskan sebagian besar waktu di posisi yang sama, apakah itu duduk atau berbaring, kemampuan tubuh untuk mengambil oksigen berkurang.
Ini dapat menyebabkan penurunan besar dalam tingkat energi dan motivasi, yang juga bisa membuat kita merasa lelah, lamban dan mudah tersinggung.
Berita Terkait
-
Sayang Teman tapi Capek: Kenalan Sama 'Friendship Burnout' yang Bikin Kita Ingin Menghilang
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Jenis Kelelahan yang Sering Disalahpahami sebagai Rasa Malas
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Digital Fatigue dan Mental Overload: Saat Notifikasi Jadi Beban Psikologis
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
Pilihan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri
-
Lagi Stres Kok Jadi Makan Berlebihan? Ini Penjelasan Psikolog Klinis
-
Otak Ternyata Bisa Meniru Emosi Orang, Hati-hati Anxiety Bisa Menular
-
National Hospital Surabaya Buktikan Masa Depan Medis Ada di Tangan AI!
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat