Suara.com - Selain kesehatan mental, pandemi virus corona Covid-19 juga bisa menyebabkan orang mengalami burnout atau kelelahan ketika bekerja dari rumah. Hal ini bisa terjadi karena seseorang mungkin bosan dengan kebiasaan yang berbeda.
"Ada sejumlah tanda-tanda kelelahan, biasanya ada hubungannya dengan stres yang akhirnya membuat orang kelelahan. Kemudian kondisi ini membuat mereka mengalami burnout," kata Dr. Rob Fazio, psikolog dan mitra pengelola OnPoint Advising dikutip dari Fox News.
Burnout bisa terjadi ketika perasaan cemas atau stres beralih ke kehilangan motivasi dan dorongan internal.
Fazio mengatakan orang yang mengalami burnout akan mulai kehilangan fokus atau merasa memiliki lebih sedikit energi.
"Dengan stres, seringkali emosi meningkat secara intens," ujarnya.
Bekerja dari rumah selama periode waktu ini mungkin terasa sulit, karena kita sulit untuk memisahkan kehidupan rumah dengan pekerjaan. Terlebih, bila anak-anak juga berada di rumah bersama Anda.
Namun, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghindari burnout selama bekerja dari rumah. Dalam hal ini, Fazio meminta seseorang untuk mengenali dirinya sendiri dan mencoba mengatur ulang kehidupannya yang baru ini.
"Kuncinya adalah seseorang perlu mengenal dirinya sendiri dan mengetahui penyebab energinya terkuras," katanya.
Selain itu, percakapan dengan rekan kerja melalui telepon atau keluarga dan lainnya mungkin juga akan membantu menghindari burnout. Bahkan Anda cukup meluangkan waktu berbincang selama 15 menit.
Baca Juga: Cucu Wali Kota Surabaya Lahir saat Wabah Corona, Ditunggui Pakai Masker
Menurut Fazio, menjaga komunasik tertap terhubungan dengan teman atau rekan kerja saat masa isolasi mandiri dapat membantu mencegah burnout.
"Bantu orang, ajari seseorang sesuatu yang Anda kuasai atau tawarkan bantuan. Karena, tindakan itu bisa berdampak secara psikologis dan fisiologis," ujarnya.
Fazio juga mengatakan istirahat yang cukup sangat penting di tengah pandemi. Karena, istirahat yang cukup ini akan memengaruhi tingkat produktivitas seseorang.
"Jika Anda efektif di tempat kerja, maka menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan akan terasa lebih menyenangkan. Apalagi Anda sudah mengetahui jenis ineraksi yang diinginkan," tuturnya.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Capek Biasa: Kenali Tanda-tanda 'Burnout' Sebelum Terlambat
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Ketika Lembur Dianggap Loyal, Krisis Diam-Diam Dunia Kerja
-
Mengapa Gen Z Rentan Burnout? Ini Realita yang Jarang Disadari
-
Jangan Cuma Scroll Medsos! 7 Cara Jitu Manfaatkan Waktu Istirahat Kerja Biar Gak Gampang Burnout
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!