Suara.com - Waspada, Ini 8 Organ Tubuh yang Rusak karena Infeksi Virus Corona Covid-19
Virus Corona Covid-19 merupakan penyakit yang menginfeksi saluran pernapasan manusia, dan dapat menyerang siapapun dalam segala jenis usia.
Ketika seseorang terjangkit, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman resminya menyatakan, virus corona COVID-19 menyebar terutama melalui tetesan air liur atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, kontak fisik seperti jabat tangan, ciuman dan lainnya.
Lantas, apa yang akan terjadi pada tubuh jika seseorang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19?
Menjawab hal tersebut, seorang dokter bernama Dirga Sakti Rambe dalam unggahan Twitternya @dirgarambe, menjelaskan tentang seberapa mengerikannya virus baru ini ketika sudah masuk ke dalam tubuh manusia.
"Seberapa mengerikan #COVID19 ? Virus masuk lwt saluran napas atas, menyebar ke paru, mencetuskan reaksi radang yg sistemik & masif. Dampaknya dpt terjd pd hampir seluruh organ: otak, mata, hidung, paru, jantung & pembuluh darah, hati, ginjal, usus. Belum ada obat yg efektif," jelas dokter Spesialis Penyakit Dalam yang diketahui praktik di Omni Hospitals Pulomas, Jakarta ini.
Lebih lanjut dia pun menjelaskan beberapa organ yang terdampak virus Corona dan bagaimana gejalanya. Berikut penjelasannya seperti yang suara.com rangkum.
1. Paru-paru
Baca Juga: Bisa Sebabkan Kegagalan Organ, Begini Cara Covid-19 Berubah Fatal
Sebuah penampang menunjukkan sel-sel imunitas memadati alveolus yang meradang, yang dindingnya rusak saat diserang oleh virus sehingga mengurangi penyerapan oksigen. Gejalanya sendiri seseorang mulai batuk, demam dan perlu lebih banyak usaha untuk bernapas.
2. Hati
Hingga setengah dari pasien yang dirawat di rumah sakit karena virus ini memiliki tingkat enzim yang tinggi. Ini menandakan bahwa hati mereka tengah bekerja keras melawan virus tersebut. Sistem kekebalan tubuh bergerak cepat dan obat-obatan yang diberikan untuk melawan virus dapat menyebabkan kerusakan.
3. Ginjal
Kerusakan ginjal sering terjadi pada kasus yang parah dan membuat kematian lebih mungkin terjadi. Virus dapat menyerang ginjal secara langsung atau gagal ginjal yanh dapat menyebabkan tekanan darah menurun.
4. Usus
Laporan pasien dan data biopsi menunjukkan virus dapat menginfeksi saluran pencernaan terendah, yang kaya akan reseptor ACE2. Hal ini menyebabkan sekitar 20 persen atau lebih pasien mengalami diare.
Selanjutnya: otak, mata, hidung, dan jantung
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda