Suara.com - Terungkap, 10 Mitos Diet yang Sebenarnya Nggak Sehat-sehat Amat
Diet menjadi populer di kalangan masyarakat belakangan ini. Hal ini disebabkan gaya hidup sehat sudah mulai diminati dan dilakukan.
Akan tetapi tak semua diet dilakukan dengan benar. Bahkan masih banyak mitos diet yang dipercaya dan dilakukan oleh para pelaku diet, yang nantinya malah bisa merusak kesehatan.
Dirangkum dari Healthline, kenali deretan mitos diet beserta faktanya yang justru berpotensi merusak kesehatan Anda.
1. Menghitung kalori penting saat diet
Menghitung kalori yang masuk dan keluar adalah salah satu cara untuk mempertahankan asupan kalori yang sehat. Namun tak serta-merta berarti hanya dengan hal ini saja bisa membantu Anda menurunkan berat badan.
Hal ini bisa menyebabkan seseorang lebih memiliki makanan rendah kalori dan nutrisi ketimbang makanan tinggi kalori dan kaya nutrisi, yang sebenarnya justru tidak baik untuk kesehatan.
2. Sarapan paling penting
Meski memang penting, namun tak semua orang dewasa bisa mendapatkan manfaat daris arapan. Dalam beberapa riset, melewatkan sarapan justru bisa mengurangi asupan kalori dan mengurangi kemungkinan terjadinya kegemukan.
Baca Juga: Manfaat Buah Kurma yang Tak Terduga, Manis tapi Cocok Jadi Camilan Diet
Akan tetapi hal ini tidak berlaku pada anak-anak, remaja, dan mereka yang membutuhkan nutrisi seperti ibu hamil dan mereka yang memiliki masalah kesehatan.
Kesimpulannya, jika Anda menyenangi sarapan, makan saja. Jika Anda jarang sarapan, tak masalah untuk melewatkannya.
3. Makan sedikit tapi sering lebih baik
Banyak orang menggunakan metode makan sedikit namun sering untuk meningkatkan metabolisme dan penurunan berat badan. Akan tetapi, jika Anda sehat, maka frekuensi makan Anda tidak terlalu berdampak asal tetap memenuhi kebutuhan tubuh.
Sementara orang-orang dengan kondisi kesehatan seperti diabetes, jantung koroner, dan sindrom iritasi usus dan ibu hamil bisa mendapatkan manfaat dari metode tersebut.
4. Rasio makronutrien lebih penting dari kualitas diet
Faktor terpenting dari diet bukanlah rasio makronutrien yang kita asup, melainkan kualitas makanan yang kita makan.
Fokus pada pemotongan makronutrien mengurangi bagaimana makan makanan tertentu dapat meningkatkan atau menurunkan kesehatan metabolisme, risiko penyakit, umur, dan vitalitas.
5. Suplemen hanya buang-buang uang
Suplemen saat dikonsumsi dengan benar dan dalam jumlah yang tepat, dapat bermanfaat dalam segala cara. Misalnya, meminum suplemen mengandung magnesium dan vitamin B terbukti bermanfaat bagi pengidap diabetes tipe 2.
Yakni dengan memperbaiki gula darah dan mengurangi faktor risiko penyakit jantung serta mengurangi komplikasi terkait diabetes.
Mereka yang berada dalam diet ketat, pasien mutasi genetik, berusia di atas 50 tahun, ibu hamil dan menyusui mendapatkan manfaat yang lebih banyak dari mengonsumsi suplemen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan