Suara.com - Kurang dari 3 pekan umat muslim akan mulai memasuki bulan Ramadan. Selama sebulan penuh, mereka yang beraga islam diwajibkan untuk berpuasa, atau menahan lapar dan haus selama lebih dari 12 jam.
Tentunya tidak mudah beradaptasi dengan kondisi demikian. Nah, supaya tubuh maupun fisik tidak kaget dengan perubahan pola hidup itu, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan seperti rekomendasi dari Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardiansyah, MS
"Pertama itu fisik juga mental juga spiritual ya harus dipersiapkan," ujar Prof. Hardiansyah saat dihubungi suara.com, Sabtu (4/4/2020).
1. Periksa Gigi dan Tenggorokan
Meski saat ini banyak orang yang takut pergi ke dokter gigi karena virus corona atau Covid-19. Periksa gigi jadi hal penting yang harus dilakukan, gigi yang berlubang, rusak dan berbau akan dirasa tidak nyaman saat berpuasa.
"Bayangin aja kalau giginya berlobang bau, orang nggak suka kalau bau. Kalau ibadah kan orang harus sehat," jelas Prof. Hardiansyah.
Begitu pula dengan tenggorokan. Meski identik dengan pemeriksaan Covid-19, tenggorokan bermasalah juga akan menganggu saat berpuasa. Ini karena selama puasa tenggorokan tidak mendapat asupan air.
"Karena siang hari kita lama nggak minum. Sehingga perlu persiapan kesehatan secara fisik yang tadi ada kena infeksi, konsul ke dokter untuk diobati," kata dia.
2. Kurangi Porsi Makan Siang
Baca Juga: UEFA Cabut Larangan Live, Liga Inggris Bakal Lanjut Tanpa Penonton?
Karena saat berpuasa makan siang ditiadakan, akan lebih baik jika membiasakan mengurangi jatah makan siang secara perlahan. Hal ini agar tubuh terbiasa dan terlatih untuk tidak menerima asupan makanan di siang hari.
"Kemudian baru kesiapan bagaimana mengurangi makan siang, supaya nggak kaget. Karena kita kan nggak akan makan siang," jelasnya
"Jadi katakanlah seminggu menjelang bulan puasa alangkah baiknya mengurangi sepertiga dulu separuh dulu, hari berikutnya sehingga Ramadannya udah nggak makan siang sama sekali," sambungnya.
Di sisi lain, untuk makan pagi ia tidak mempermasalahkan karena sama seperti halnya sahur, cuma waktu makannya lebih dipercepat, menjadi lebih awal sebelum waktu subuh.
"Terutama buat anak-anak, kalau orang dewasa biasanya udah biasa ya, jadi kalau anak yang baru 2 sampai 3 kali ikut puasa atau baru akan ikut puasa," paparnya.
3. Sesuaikan Waktu Olahraga
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan